Yazid bin Walid bin Abdul Malik atau Yazid III (701-744) adalah Khalifah Bani Umayyah yang naik tahta hanya selama 6 bulan.Para sejarawan sering menulis namanya dengan Yazid III karena ia adalah sosok ketiga bernama Yazid yang menjabat khalifah. Yazid I adalah Yazid bin Muawiyah, khalifah kedua. Yazid II adalah Yazid bin Abdul Malik, khalifah kesembilan. Sedangkan Yazid III adalah Yazid bin Walid, khalifah ke-11 Daulah Umayyah.
Baca juga: Khalifah Walid bin Yazid, Digambarkan sebagai Zindiq yang Menikahi Istri Ayahnya
Yazid III berhasil naik tahta sebagai khalifah setelah berhasil mengkudeta kekuasaan Khalifah Walid bin Yazid, yang kemudian lebih dikenal dengan sebutan Walid II.
Kudeta yang dilancarkan Yazid III dilakukan setelah Walid II secara sewenang-wenang membunuh anggota keluarganya yang tak sepaham dengan keinginannya.
Yazid III berhasil melarikan diri, lalu menghimpun kekuatan untuk melakukan perlawanan. Ia dibaiat oleh keluarga Yamani di daerah Syria dan Palestina.
Selanjutnya, Yazid bin Walid bersama pasukannya mengepung Istana. Pada detik-detik menentukan, sebagian besar pasukan justru membelot dan berbalik menyerang Walid II. Pasukan Walid II pun kocar kacir. Meski sudah berusaha melarikan diri, namun pasukan Yazid bin Walid berhasil menemukannya, dan membunuhnya.
Yazid III memenggal kepala Walid II. Setelah itu, Yazid bin Walid dinobatkan sebagai khalifah pada tahun 126 H.
Kebijakan pertama yang ia lakukan adalah mengurangi jumlah bantuan sosial dan mengembalikannya pada anggaran biasa seperti pada masa Khalifah Hisyam bin Abdul Malik. Kebijakan itu menyebabkan ia dikenal dengan julukan An-Naqish (sang Pengurang).
Yazid III berusaha mengembalikan stabilitas negara pascakudeta. Tapi apa mau dikata, kerusakan yang terjadi sudah terlalu parah. Kepercayaan rakyat sudah hilang, dan keluarga Umayyah pun terpecah belah.
Di hadapan keluarganya ia membela diri bahwa apa yang dilakukannya terhadap Walid II hanya sebuah upaya untuk memadamkan kezaliman. Tapi itu tidak cukup meredam gejolak permusuhan yang terjadi dalam tubuh Dinasti Umayyah.