Kajian Gus Baha tentang Sholat Dhuha: Jangan Dilakukan Saban Hari – Bagyanews.com
Connect with us

Kalam

Kajian Gus Baha tentang Sholat Dhuha: Jangan Dilakukan Saban Hari

Published

on

Kajian Gus Baha tentang Sholat Dhuha: Jangan Dilakukan Saban Hari

[ad_1]


loading…

Kajian Gus Baha tentang sholat dhuha memberi peringatan kepada kita bahwa amalan sunah hendaknya tidak dilakukan secara rutin sebagaimana amalan wajib. “Sholat dhuha merupakan ibadah sunnah yang jangan sampai diposisikan menyamai sholat fardhu,” ujar Gus Baha.Gus Baha mengingatkan orang bisa mendapatkan dosa apabila menyamakan derajat amalan sunah dengan amalan wajib. “Yang wajib setiap hari itu sholat fardhu, yang lain kadang-kadang saja,” katanya, sebagaimana disiarkan sejumlah kanal di jaringan YouTube.

Maka dari itu, hendaknya sholat dhuha tidak dilakukan setiap hari agar seseorang tidak sampai menyamakannya dengan sholat fardhu. “Sebab jangan sampai sholat sunnah malah seperti sholat fardhu,” ujarnya.

Baca juga: Inilah Waktu Terbaik Melaksanakan Shalat Dhuha

“Kalau saya ini bukan ulama, pasti akan sering salat qabliyah, ba’diyah, witir, dan lain sebagainya. Tapi masalahnya kan ada etika; jika hal yang sunnah dilakukan terus menerus, ada kekhawatiran akan dianggap wajib,” jelasnya.

Efeknya, kata Gus Baha, dalam konteks ilmu, ketika hal-hal sunnah dilakukan secara terus-menerus dan massif, maka muncul kekhawatiran hal itu akan dianggap wajib. Padahal ulama-ulama kita, yang secara ibadah juga cenderung lebih khusyuk, mentradisikan yang sunnah haruslah tetap sunnah. Caranya? Dengan tidak melakukannya secara terus menerus dan menjadikannya rutinitas.

Gus Baha lantas bercerita kalau Syaikh Abdul Qadir yang terkenal Sultan al-Awliya’ saja berfatwa dalam kitab Ghunyah dengan meriwayatkan sebuah kisah kalau Abdullah bin Mas’ud suka mendatangi dan memarahi orang yang sholat dhuha tiap hari. “Kamu itu nambai sunnah Nabi, sholat Dhuha itu sebulan sekali saja!” kata Gus Baha membahasakan perkataan Abdullah bin Mas’ud.

Pernyataan Abdullah bin Mas’ud dan fatwa Syaikh Abdul Qadir al-Jilani tentang pelaksanaan sholat dhuha harusnya sebulan sekali, bukan berarti mengajak ummat untuk tidak rajin ibadah. “Sahabat Nabi kok malah ngajak ndak salat sunnah? Wali besar seperti Syaikh Abdul Qadir kok nyuruh agar gak rajin salat sunnah? Bukan seperti itu cara memahaminya,” ujar Gus Baha.

Apa yang dilakukan Abdullah bin Mas’ud dan yang difatwakan Syaikh Abdul Qadir adalah sikap orang-orang yang berilmu agar hukum Allah SWT tetap berjalan pada koridornya. Ibadah tentu saja bukan hanya soal gerak ritual dan jumlah angka-angka, ada aspek etika ibadah yang juga harus diterapkan. Di sinilah pentingnya ilmu agar ibadah seseorang tidak terjebak dalam hal-hal yang sebenarnya bukan substansi ibadah itu sendiri.

Baca juga: Baca juga: Benarkah Pahala Sholat Dhuha Sama dengan Keutamaan Sedekah?

[ad_2]

Sumber Berita kalam.sindonews.com

#Kajian #Gus #Baha #tentang #Sholat #Dhuha #Jangan #Dilakukan #Saban #Hari

Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Copyright © 2021 BagyaNews.com. . All Rights Reserved