Sosok Sahabat yang dijamin masuk surga ini tentu tak asing bagi umat Islam. Beliau dikenal sebagai Khalifah pertama umat Islam dan orang paling dekat di sisi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
Siapa lagi kalau bukan Abu Bakar Ash-Shiddiq radhiyallahu ‘anhu. Beliau adalah orang-orang paling awal memeluk Islam (As-Sabiqun Al-Awwalun). Sebelum masuk Islam, nama Abu Bakar adalah Abdul Ka’bah (artinya hamba Ka’bah), kemudian diganti oleh Nabi menjadi Abdullah (hamba Allah).
Rasulullah memberinya gelar yaitu Ash-Shiddiq (artinya yang berkata benar) setelah Abu Bakar membenarkan peristiwa Isra Mi’raj yang diceritakan Nabi kepada para pengikutnya sehingga beliau dikenal dengan nama “Abu Bakar ash-Shiddiq”.
Menurut al-Tanthawy, nama Abu Bakar sendiri merupakan julukan yang menunjukkan bahwa orang tersebut adalah sosok pemimpin kabilah terpandang dan terhormat. Abdullah dijuluki Abu Bakar karena kedudukannya yang terhormat di tengah Suku Quraisy, baik dari segi nasab maupun strata sosial.
Penyebab Abu Bakar Memeluk Islam
Dalam Kitab Al-Mawa’izh Al-‘Usfuriyah, Syekh Muhammad bin Abu Bakar Ushfury menceritakan kisah Abu Bakar memluk Islam. Disebutkan bahwa Abu Bakar adalah seorang pedagang sukses di zaman Jahiliyah.
Beliau masuk Islam setelah bermimpi di tanah Syam. Dalam tidurnya, beliau bermimpi matahari dan bulan berada di atas pangkuannya. Kemudian beliau memegang keduanya dengan tangan dan mendekatkan keduanya pada dada. Setelah itu beliau menutupi keduanya dengan selendangnya.
Ketika terjaga dari mimpinya, beliau bergegas menemui seorang pendeta Nasrani untuk menanyaikan tafsir mimpinya itu. “Aku telah melihat sebuah mimpi demikian. Aku minta Anda mentakbirkannya,” kata Abu Bakar.
“Darimana kamu berasal” tanya pendeta Nasrani itu. “Dari Kota Mekkah,” jawab Abu Bakar.
“Dari kabilah mana kamu terlahir,” tanya pendeta. “Dari Kabilah Taim,” jawab Abu Bakar.
“Apa pekerjaanmu?” tanya pendeta lagi. “Berdagang,” jawab Abu Bakar.