“Habib Abdullah Bin Alawi Al-Haddad menganjurkan kita untuk tawadhu yaitu merendahkan hati kita, bukan merendahkan diri. Tawadhu artinya tidak menganggap diri kita lebih mulia dari orang lain,” kata Habib Ahmad saat mengisi kajian rutin malam Rabu di Ponpes Al-Fachriyah Tangerang.
Baca Juga: Bahaya Kesombongan dan Nasehat Imam Al-Ghazali
Manusia terkadang tertipu dengan khayalan dan perasaan kita. Padahal kita tidak bisa memastikan diri kita lebih mulia dari orang lain. Apa yang mau kita banggakan, apa yang mau kita sombongkan?
Orang yang sadar dan menyadari identitas dirinya maka ia tidak akan menyombongkan diri di hadapan orang lain. Dikisahkan, ada seseorang dengan sombongnya datang kepada Sayyidina Ali karamallahu wajhah dan berkata: “Engkau gak kenal siapa saya?”
Lalu Sayyidina Ali berkata: “Tidak sebaliknya, justru saya sangat mengenal betul siapa engkau. Engkau adalah sosok yang permulaannya dari cairan yang hina (nutfah), kemudian engkau akan menjadi bangkai yang busuk (jiifah). Dan di tengah antara keduanya engkau selalu memikul kotoran.”