Inilah Mengapa Rasulullah SAW Sering Puasa di Bulan Syaban – Bagyanews.com
Connect with us

Kalam

Inilah Mengapa Rasulullah SAW Sering Puasa di Bulan Syaban

Published

on

Inilah Mengapa Rasulullah SAW Sering Puasa di Bulan Syaban




loading…

Rasulullah SAW dalam hadits yang diriwayatkan Siti Aisyah sering berpuasa di bulan Syaban, hal ini karena perintah puasa Ramadhan turun pada bulan Sya’ban. Perintah puasa ini tepatnya pada Bulan Syaban tahun 2 hijriyah atau 15 tahun setelah kenabian.Ustaz Adi Hidayat atau UAH mengatakan dengan turunnya perintah puasa pada Bulan Syaban, maka ada waktu satu bulan bagi umat Islam untuk latihan melakukan puasa Ramadhan.

Makna lainnya, selama 15 tahun kenabian, berarti belum ada perintah puasa Ramadhan. Asal tahu saja, Nabi hijrah pada tahun ke-13 kenabian, sedangkan wahyu puasa Ramadhan baru turun pada tahun kedua hijriah.

Baca juga: Amalan Nisfu Syaban yang Bisa Dilakukan Wanita Haid

Lantas, adakah puasa yang diwajibkan sebelum puasa Ramadhan?

Merujuk pada pendapat Dr Muhammad Hasan Hitou dalam kitabnya “Fiqhu Shiyam” bahwa pensyariatan puasa pada masa awal Islam dimulai dengan puasa tiga hari di setiap bulannya, yang kemudian kita kenal sebagai ayyamul bidh.

Puasa ini adalah puasa selama tiga hari pada pertengahan bulan. Dimulai pada tanggal 13 dan kemudian berakhir di tanggal 15 di setiap bulannya.

Selain itu, puasa yang juga disyariatkan sebelum Ramadhan adalah puasa Asyura (10 Muharram). Hal ini berpijak pada salah satu hadits yang juga termaktub dalam kitab tersebut: Diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Jabir bin Samroh yang berkata, “Rasulullah SAW memerintahkan untuk puasa Asyura, dan menganjurkan kami untuk melakukannya, dan memperhatikan kami di sisi beliau. Kemudian ketika puasa Ramadhan diwajibkan, beliau tidak lagi memerintahkan kami (untuk puasa Asyura) dan tidak lagi memperhatikan kami melakukannya di sisi beliau.”

Kalimat “tidak memerintah dan tidak lagi memperhatikan” dalam hadits di atas bukan berarti Rasulullah bersikap apatis ataupun tidak peduli terhadap puasa Asyura. Sikap Rasulullah menjadi berubah disebabkan karena perubahan hukum puasa Asyura sendiri. Yaitu yang awalnya wajib, sehingga sang rasul sangat menekankan dan memperhatikan, kemudian hukumnya berubah menjadi hanya sebatas sunah.

Baca juga: Selamat Datang Syaban 1443 H, Pintu Gerbang Ramadhan 2022



Sumber Berita kalam.sindonews.com

#Inilah #Mengapa #Rasulullah #Sering #Puasa #Bulan #Syaban

Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Copyright © 2021 BagyaNews.com. . All Rights Reserved