Bulan Syawal adalah bulan yang penuh keutamaan, untuk itu umat Islam hendaknya banyak melakukan berbagai amalan yang baik. Foto ilustrasi/ist
Bulan Syawal menjadi bulan dalam kalender Islam yang memiliki banyak keutamaan selain bulan Ramadhan. Selain dengan adanya Hari Raya Idul Fitri tepat pada tanggal 1 Syawal, bulan ini juga memiliki berbagai keutamaan di dalamnya. Maka dari itu, hendaknya bagi umat muslim tidak mengendorkan semangat dalam menjalankan ibadah setelah berlalunya bulan Ramadhan. Namun, justru tetap mempertahankannya secara konsisten.Dihimpun dari berbagai sumber, berikut beberapa keutamaan serta amalan yang bisa dilakukan di bulan Syawal ini.
1. Bulan Silaturahmi
Bagi masyarakat Indonesia, Bulan Syawal ini cukup identik dengan waktu untuk mudik ke kampung halaman. Bukan tanpa alasan, mudik ini dilakukan untuk menyambung tali silaturahmi dan saling bermaaf-maafan dengan keluarga maupun para tetangga sekitarnya.
Baca juga: 6 Julukan Bulan Syawal yang Penuh Keistimewaan
Silaturahmi ini merupakan salah satu perbuatan yang disukai Allah. Seperti yang tertera dalam Al-Qur’an Surat An-Nisa ayat 1.
Artinya: “Wahai manusia, bertakwalah kepada Tuhan-Mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari-Nya menciptakan pasangannya ; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturahmi. sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.” (Q.S. An-Nisa’ : 1)
2. Kembali ke Fitrah
Bulan Syawal ini menandai kembalinya umat muslim kepada fitrahnya setelah menjalani berbagai amalan di bulan ramadhan. Salah satu contohnya adalah pada tanggal 1 Syawal, umat Islam kembali bisa makan pada pagi hari setelah sebelumnya berpuasa selama satu bulan. Bahkan, disunahkan untuk makan terlebih dahulu sebelum melaksanakan Sholat Idul Fitri sebagaimana hadits yang diriwayatkan Imam Bukhari dan Dikutip At-tabrizi (Muhammad bin Abdullah At-Tabrizi, Misykatul Mashabih, Beirut, Al-Maktab Al-Islami, 1979, Juz 1 Halaman 451) berikut.
كانَ رسول الله صلى الله عليه وسلم لا يغدو يومَ الفِطْرِ حتى يأكلَ تَمَرَاتٍ، ويأكُلُهنَّ وِترًا
Artinya: “Adalah Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam tidak pergi untuk melaksanakan shalat Idul Fitri sampai beliau memakan beberapa butir kurma. Beliau memakannya ganjil.”
Selain itu, Hari Raya Idul Fitri di bulan Syawal ini juga dikenal sebagai Hari Kemenangan bagi umat Islam setelah bertarung dengan hawa nafsu selama bulan ramadhan.
3. Bulan yang Baik untuk Menikah
Keutamaan lain dari Bulan Syawal adalah dianggap sebagai bulan yang baik untuk melangsungkan pernikahan. Sebelumnya orang-orang jahiliyah meyakini bulan ini sebagai pantangan untuk menikah, karena dianggap sebagai bulan yang sial. Namun, tentu saja dalam Islam sendiri, Allah Ta’ala melarang anggapan merasa sial karena bisa mengantarkan kepada kesyirikan.
Dikutip dari NU Online, Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam juga menampik pandangan kaum jahiliyah tersebut. Dan sebagai bentuk penolakannya, beliau menikahi Aisyah pada bulan Syawal.
عن عائشة رضي الله عنها قالت تزوجني رسول الله صلى الله عليه و سلم في شوال وبنى بي في شوال فأي نساء رسول الله صلى الله عليه و سلم كان أحظى عنده منى قال
Artinya: “Sayyidah ‘Aisyah radliyallâhu ‘anha berkata: “Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wasallam menikahiku pada bulan Syawal dan mengadakan malam pertama pada bulan Syawal. Istri Rasulullah mana yang lebih beruntung ketimbang diriku di sisi beliau?” (H.R Muslim).
4. Puasa 6 Hari Dihitung Pahala Satu Tahun
Salah satu tanda bahwa ibadah seorang muslim diterima saat bulan Ramadhan adalah ketika dirinya tetap bisa konsisten beribadah di bulan-bulan setelahnya. Dalam bulan Syawal sendiri terdapat anjuran untuk mengerjakan puasa selama enam hari dengan pahala yang sangat besar.