Hakikat roh (الرُّوحُ) dalam pandangan Islam menarik untuk dikaji agar keimanan kita bertambah kepada sang pencipta Roh. Allah menyatakan dalam Al-Qur’an bahwa manusia hanya diberi pengetahun sedikit terkait urusan ruh. Seperti apa hakikat ataupun ciri-ciri roh hanya Allah lah Yang Maha Tahu. Berikut firman-Nya dalam Al-Qur’an:
وَيَسْأَلُونَكَ عَنِ الرُّوحِ قُلِ الرُّوحُ مِنْ أَمْرِ رَبِّي وَمَا أُوتِيتُمْ مِنَ الْعِلْمِ إِلا قَلِيلا
Artinya: “Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah, ” Roh itu termasuk urusan Tuhanku, dan tidaklah kalian diberi pengetahuan, melainkan sedikit.” (Surat Al-Isra Ayat 85)
Baca Juga: Perjalanan Ruh Setelah Terpisah Dari Jasadnya
Dalam tafsir Ibnu Katsir, As-Suhaili mengatakan bahwa ulama berbeda pendapat tentang definisi roh. Ada yang mengatakan bahwa roh itu adalah jiwa, ada pula yang mengatakan selain itu. As-Suhaili menyimpulkan bahwa roh itu adalah suatu zat yang lembut seperti udara, ia beredar di seluruh tubuh bagaikan aliran air di dalam akar-akar pohon.
As-Suhaili mengatakan bahwa roh yang ditiupkan oleh Malaikat ke dalam janin adalah jiwa. Tetapi dengan syarat bahwa penggabungan roh itu dengan tubuh menimbulkan reaksi munculnya sifat-sifat yang terpuji atau sifat-sifat yang tercela.
Karena itu, jiwa itu ada yang diberi nama jiwa yang tenang (baik) atau jiwa yang labil yang selalu memerintahkan kepada keburukan. Jiwa tidak dapat pula dikatakan sebagai roh, melainkan melalui ungkapan kiasan. Sebagaimana tidak dapat pula dikatakan bahwa roh adalah jiwa, melainkan berdasarkan pertimbangan kausalitasnya.
Kesimpulan dari yang dikemukakan ialah bahwa sesungguhnya roh itu adalah asal-usul jiwa. Jiwa terbentuk akibat menyatunya ruh dengan tubuh. Dengan demikian, istilah roh hanyalah dipandang dari salah satu aspeknya saja, bukan dari semua aspeknya.
Sabda Rasulullah Tentang Roh
Mari kita simak sabda Rasulullah SAW tentang roh. Mudah-mudahan Hadis ini dapat menambah khazanah keilmuan kita. Beliau bersabda: