“Saya membaca ini menangis sejadi-jadinya. Setiap teringat hadis ini saya menangis. Saya takut anak cucu kita nanti akan mengalami masa kebodohan,” tuturnya sebagaimana disiarkan kanal Kalam dalam jaringan YouTube, belum lama ini.
Baca juga: Gus Baha: Kalau Masih Miskin Berbahagialah!
Dia mengingatkan, jika ulama seperti dirinya, tidak cerewet bicara masalah hukum nanti orang akan terbalik-balik.
Dia lalu mencontohkan bahwa dalam kasus maksiat juga ada etika. Orang yang nonton konser yang mempertontonkan aurat, jika masuknya membeli tiket, maka dia dianggap penonton yang baik. Sebaliknya, jika tidak pakai tiket, maka dia adalah penonton jelek. “Padahal di mata Allah sama jeleknya karena menonton pornografi,” jelas Gus Baha.
Ilmu itu nanti pasti hilang oleh etika sosial meski dalam etika sosial itu terjadi kebobrokan agama. “Itu yang paling saya takutkan. Nanti kebaikan ada dalam keburukan.”
Menurut Gus Baha, inilah yang dimaksud hadis Nabi bahwa di antara tanda-tanda kiamat adalah hilangnya ilmu dan menyebarnya kebodohan.
Hadis yang dimasud adalah seperti yang dijelaskan dalam ash-Shahiihain dari Anas bin Malik Radhiyallahu anhu, beliau berkata, “ Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مِنْ أَشْرَاطِ السَّاعَةِ أَنْ يُرْفَعَ الْعِلْمُ وَيَثْبُتَ الْجَهْلُ.