Rasulullah shollallahu alaihi wasallam setelah selesai sholat witir, beliau membaca Subhaanal Malikil Qudduus sebanyak tiga kali dan berdoa. Foto ilustrasi/Alfikarima
Doa dan dzikir setelah sholat Witir merupakan amalan yang sangat dianjurkan. Meski hukumnya sunnah muakkad, sholat Witir ini tidak pernah ditinggalkan Nabi Muhammad shollallahu ‘alaihi wasallam.Beliau menutup sholat malam dan Qiyam Ramadan dengan sholat Witir sebagaimana diterangkan Hadis berikut:
عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ؛ قَالَ اجْعَلُوْا آخِرَ صَلاَتِكُمْ بِاللَّيْلِ وِتْراً. متفق عليه
Dari Nabi shollallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda: “Jadikanlah akhir sholat kalian di malam hari dengan Witir.” (Muttafaqun ‘alaihi)
Jumlah Rakaat Witir
Dari Ummul Mukminin Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata bahwa sesungguhnya Rasulullah SAW melakukan sholat malam sebanyak 11 rakaat dan salah satunya dilakukan dengan ganjil (witir) dengan satu rakaat. Demikian juga ada riwayat Rasulullah SAW mengerjakan sholat Witir sebanyak 3, 5, 7 rakaat.
Cara mengerjakannya seperti yang diriwayatkan Ibnu Umar berikut:
صَلَاةُ اللَّيْلِ مَثْنَى مَثْنَى فَإِذَا رَأَيْتَ أَنَّ الصُّبْحَ يُدْرِكُكَ فَأَوْتِرْ بِوَاحِدَةٍ
Artinya: “Sholat malam itu dilaksanakan dua rakaat, dua rakaat, jika kamu melihat waktu Subuh sudah dekat, maka ganjilkanlah dengan satu rakaat.”
Berikut bacaan doa dan dzikir setelah sholat Witir:
سُبْحَانَ الْمَلِكِ الْقُدُّوسِ
Subhaanal Malikil Qudduus. (Dibaca 3 kali)
Artinya: “Maha Suci Engkau yang Maha Merajai lagi Maha Suci dari berbagai kekurangan.” (HR Abu Dawud 1430, An-Nasai 1735, dan Ahmad).
Dalam riwayat lain disebutkan, “Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam telah selesai dari witirnya, beliau membaca ‘Subhaanal Malikil Qudduus (sebanyak tiga kali). Beliau memanjangkan (bacaan Qudduus) di akhirnya.” (HR An-Nasa’i 1700, Ibnu Majah 1182)
Doa Setelah Witir:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِرِضَاكَ مِنْ سَخَطِكَ وَبِمُعَافَاتِكَ مِنْ عُقُوبَتِكَ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْكَ لاَ أُحْصِى ثَنَاءً عَلَيْكَ أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ
Allahumma inni a’udzu bi ridhooka min sakhotik, wa bimu’afaatika min ‘uqubatik, wa a’udzu bika minka laa uh-shi tsanaa-an ‘alaik, Anta kamaa atsnaita ‘ala Nafsik.
Artinya: “Ya Allah, aku berlindung dengan keridhaan-Mu dari kemarahan-Mu, dan dengan keselamatan-Mu dari hukuman-Mu dan aku berlindung kepada-Mu dari siksa-Mu. Aku tidak mampu menghitung pujian dan sanjungan kepada-Mu, Engkau adalah sebagaimana yang Engkau sanjukan kepada diri-Mu sendiri.” (HR Abu Dawud 1427; at-Tirmidzi 3566, An-Nasa’i 1748 dan Ibnu Majah 1179)
Doa lainnya:
اَللّٰهُمَّ إِنَّا نَسْـأَلُكَ اِيْمَانًا دَائِمًا، وَنَسْأَلُكَ قَلْبًا خَاشِعًا، وَنَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَنَسْأَلُكَ يَقِيْنًا صَادِقًا، وَنَسْأَلُكَ عَمَلاً صَالِحًا، وَنَسْأَلُكَ دِيْنًاقَيِّمًا، وَنَسْأَلُكَ خَيْرًا كَثِيْرًا، وَنَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ، وَنَسْأَلُكَ تَمَامَ الْعَافِيَةِ، وَنَسْأَلُكَ الشُّكْرَ عَلَى الْعَافِيَةِ، وَنَسْأَلُكَ الْغِنَاءَ عَنِ النَّاسِ. اَللّٰهُمَّ رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا صَلاَتَنَا وَصِيَامَنَا وَقِيَامَنَا وَتَخُشُّعَنَا وَتَضَرُّعَنَا وَتَعَبُّدَنَا وَتَمِّمْ تَقْصِيْرَنَا يَا اَللهُ يَااَللهُ يَااَللهُ يَااَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى خَيْرِ خَلْقِهِ مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
Allahumma innaa nas-aluka iimaanan daaimaan, wa nas-aluka qalban khaasyi’an, wa nas-aluka ‘ilman naafi’an, wa nas-aluka yaqiinan shaadiqon, wa nas-aluka ‘amalan shaalihan, wa nas-aluka diinan qayyiman, wa nas-aluka khairan katsiran, wa nas-alukal ‘afwa wal’aafiyah, wa nas-aluka tamaamal ‘aafiyah, wa nas-alukasyukra ‘alal ‘aafiyah, wa nas-alukal ghinaa’a ‘aninnaas. Allahumma Rabbanaa taqabbal minnaa shalaatanaa wa shiyaamanaa wa qiyaamanaa wa takhusy-syu’anaa wa tadhorru’anaa wa ta’abbudanaa wa tammim taqshiiranaa yaa Allaahu yaa Allaahu yaa Allaahu yaa Arhamar Raahimiin. wa shallallaahu ‘alaa khairi khalqihi Muhammadin wa ‘alaa aalihi wa shahbihi ajma’iin, walhamdu lillaahi rabbil ‘aalamiin.”
Artinya: “Ya Allah Ya Tuhan kami. Sesungguhnya kami memohon kepada-Mu iman yang tetap, kami memohon kepada-Mu hati yang khusyu’, kami memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, kami memohon kepada-Mu keyakinan yang benar, kami memohon kepada-Mu amal yang shaleh, kami memohon kepada-Mu agama yang lurus, kami memohon kepada-Mu kebaikan yang banyak, kami memohon kepada-Mu ampunan dan afiat, kami memohon kepada-Mu kesehatan yang sempurna, kami memohon kepada-Mu syukur atas kesehatan, dan kami memohon kepada-Mu terkaya dari semua manusia. Wahai Allah, Tuhan kami. Terimalah dari kami sholat kami, puasa kami, shalat malam kami, kekhusyu’an kami, kerendahan hati kami, ibadah kami. Sempurnakanlah kelalaian atau kekurangan kami, Wahai Allah Wahai Allah Wahai Allah Wahai Dzat yang Paling Penyayang diantara para penyayang. Semoga rahmat Allah tercurahkan kepada sebaik-baiknya makhluk-Nya, Muhammad, keluarga dan sahabatnya semua, dan segala puji milik Allah, Tuhan semesta alam.”
(rhs)