Ditawan Kaisar Romawi, Kisah Pasukan Umar Bin Abdul Aziz – Bagyanews.com
Connect with us

Kalam

Ditawan Kaisar Romawi, Kisah Pasukan Umar Bin Abdul Aziz

Published

on

Ditawan Kaisar Romawi, Kisah Pasukan Umar Bin Abdul Aziz


BagyaNews.com – Kisah pasukan Umar bin Abdul Aziz yang tetap hidup meski dipenggal kepalanya. Satu kompi pasukan yang kala itu dikirim oleh Khalifah Umar bin Abdul Aziz ke Romawi. Pasukan-pasukan ini kemudian ditawan dan dipenggal kepalanya.

Baru-baru ini, umat muslim dibuat heboh dengan tragedi penikaman Syaikh Ali Jabir. ‘Beruntungnya’ (meskipun penikaman tak layak disebut sebagai keberuntungan), penikaman tersebut hanya melukai bagian tangan, tidak melukai bagian vital seperti kepala. Ketika manusia telah dipenggal kepalanya, maka secara otomatis kepala tersebut tidak akan bisa melakukan apapun karena telah divonis is dead.

Lalu, bagaimana jika terdapat seorang manusia yang setelah dipenggal, kepalanya bisa berputar-putar sembari berbicara? Horor, kan? Kisah ini pernah terjadi di masa Khalifah Umar bin Abdul Aziz yang diceritakan oleh Syaikh Muhammad bin Abu Bakr al-Ushfury dalam al-Mawaidz al-Ushfuriyyah. Tentang kisah pasukan Umar bin Abdul Aziz yang tetap hidup meski kepalanya putus. Bagaimana kisah lengkapnya?

Baca Juga: Debat Nabi Musa Versus Imam al-Ghazali yang Dimoderatori Rasulullah, Kisah Unik Tentang Kecerdasan Imam al-Ghazali

Dikisahkan bahwa semasa menjabat sebagai seorang khalifah, Umar bin Abdul Aziz pernah mengutus beberapa orang ke Romawi untuk berperang; namun dalam peperangan tersebut para utusan kiriman dari khalifah kalah. Sebanyak dua puluh orang dari mereka menjadi tawanan Kaisar Ramawi. Dua puluh orang yang menjadi tawanan tersebut, diperintahkan oleh Kaisar Ramawi untuk menyembah berhala. Jika mereka menolak, maka mereka akan dipenggal kepalanya. Jika mereka bersedia menyembah berhala, maka akan dijadikan sebagai pemimpin di kota yang besar, diberi ilmu, pembebasan, arak, dan kenikmatan lainnya. 

Salah satu tawanan dengan tegas menolak tawaran Kaisar dan tidak mau menjual agamanya dengan dunia. Akhirnya, tawanan tersebut langsung dipenggal kepalanya dan kejadian menakjubkan terjadi di lapangan kerajaan. Kepala yang telah terlepas dari tubuhnya tersebut, berputar-putar di lapangan sebanyak tiga putaran dan membacakan surat al-Fajr ayat 28-30:

. ارجعى الى ربك راضية مرضية. فادخلى فى عبادي. وادخلى جنتي

“Kembalilah kepada Tuhan-mu dengan hati yang ridha dan juga diridhai (oleh-Nya). Masuklah ke dalam (golongan) hamba-Ku. dan masuklah ke dalam surga-Ku”

Kaisar Ramawi justru semakin marah melihat keajaiban tersebut dan mengambil satu tawanan lagi untuk dieksekusi. Tawanan selanjutnya memiliki jawaban yang sama dengan tawanan sebelumnya. Ia mengatakan bahwa hukuman memang bisa memutus lehernya, tetapi tidak bisa memutus keimanannya. Jawaban tersebut langsung dibalas dengan penggalan kepala. Setelah kepala terputus, kejadian serupa terjadi. Kepala berputar-putar di lapangan sebanyak tiga kali dengan membaca surat al-Haqqah ayat 21-23:

فهو فى عيشة راضية. فى جنة عالية. قطوفها دانية. 

“Maka orang tersebut berada dalam kehidupan yang diridhai. Dalam surga yang tinggi. Buah-buahannya (pun) dekat”

Tawanan yang kedua semakin membuat kemarahan Kaisar memuncak. Ia segera memanggil tawanan selanjutnya. Tawanan yang ketiga ini memilih menjual agamanya pada dunia. ia memilih beriman kepada berhala. Kaisar dengan senyum kemenangan berkata pada menterinya, “Tulislah surat perintah untuk menjadi pemimpin dan berikan padanya kebebasan, tempat tinggal, dan ilmu”.

Baca Juga: Tukang Jagal yang Selalu Diikuti Awan, Kisah Seseorang yang Diberi Karomah Karena Pertaubatannya yang Total

Sang menteri masih meragukan pengalaman tawanan ini, sehingga ia meminta kepada Kaisar untuk mengujinya terlebih dahulu dengan membunuh temannya sendiri. Tawanan yang ketiga ini segera mengambil pedang dan menebas kepala rekannya sendiri. Melihat kejadian ini sang menteri berkata kepada Kaisar, “Wahai Raja, ini sungguh berbahaya. Teman yang tumbuh bersamanya telah lama saja dikhianati, lalu bagaimana dia bisa menjaga kepercayaan kita?”. Akhirnya Kaisar menyuruh memenggal kepala tawanan yang ketiga tersebut.

Ketika kepalanya terpenggal dan terpisah, kejadian ajaib seperti sebelumnya juga terjadi. Kepala berputar-putar di lapangan sebanyak tiga kali, tetapi ayat yang diucapkan adalah ayat siksa (surat az-Zumar ayat 19):

افمن حق عليه كلمة العذاب افانت تنقذ من فى النار

“Apakah (kamu hendak mengubah nasib) orang-orang yang telah pasti mendapatkan siksa? Apakah kamu akan (mampu) menyelamatkan orang-orang yang berada di dalam api neraka?”

Kepala tawanan yang ketiga ini jatuh di ujung lapangan dan berada terpisah jauh dengan dua kepala tawanan sebelumnya. Dua kepala sebelumnya mendapatkan ridha Allah, sedangkan kepala yang ketiga mendapatkan siksa dari Allah.

Baca Juga: Kisah Zulkifli, Pria Bani Israil Dengan Ketampanan Mirip Yusuf yang Menolak Godaan Seorang Perempuan Cantik

Itulah kisah pasukan Umar bin Abdul Aziz yang masih hidup dengan kepala yang sudah dipenggal. Sebuah kisah yang menyimpan hikmah begitu besar.



Sumber Berita harakah.id

#Ditawan #Kaisar #Romawi #Kisah #Pasukan #Umar #Bin #Abdul #Aziz

Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Copyright © 2021 BagyaNews.com. . All Rights Reserved