Cerpen Asteria – Bagyanews.com
Connect with us

IT

Cerpen Asteria

Published

on

Cerpen Asteria

Astria adalah murid di Sekolah SMA Penyihir. Astria adalah salah satu murid yang terkuat, tetapi guru-guru tidak percaya bahwa Astria bisa menjadi penyihir yang suksesful. Kenapa? Astria adalah anak yang naif, ia berpikir bahwa seberapa kuat roh jahat lebih penting daripada nyawa orang lain. Sekarang Astria ingin menjadi lebih kuat daripada “Penyihir Kembar” dan menjadi penyihir yang terhebat.

Sekolah SMA Penyihir, Osaka, Jepang. Rabu, jam 5:15 pagi

“Pak, beli tiga mochi” seorang murid berkata. Rambut hitam dan mata yang merah jambu. “Ah, Astria!!” Sophia teriak, berlari kepada Astria. Seorang gadis pirang dan mata coklat. “Oh, Sophia. Kamu kok di sekolah jam segini?” Astria bertanya. “Apa kamu lupa?!” Sophia bertanya, mengambil mochi dari Astria. “Lupa? Jangan-jangan ada ujian hari ini!” Astria panik. “Aduh, Astria.

Hari ini ada acara. Acara wisuda senior kita” Sophia makan mochi Astria. “M-mengapa kamu makan mochiku? Aku belom sarapan loh!!” Astria merengek. “Salah sendiri” Sophia ketawa. “Pelit” Astria berkata. “Astria, kamu kok bisa lupa acara ini?” Sophia bertanya. “Acara? Hari ini Rabu kan?” Astria memeriksa ponselnya. “Haish, kok kamu gak bilang ini hari Rabu? Mesti aku akan ingat” Astria masuk ke sekolah. “Astaga” Sophia menghela nafas.

Acara wisuda senior berjalan lancar. Beberapa adik kelas nangis terharu atau akan merindukan senior mereka. “Ampun, hampir semua nangis. Kita ngapain sih, di sini?” Astria menoleh ke Sophia. “Tuh kan, lupa lagi” Sophia berkata, kesal kepada Astria. “Kita harus menampilkan teknik penyihir kita” Sophia berbisik. “Wih, nanti kita berantem?” Astria bersenyum. “Aduh, bukan. Itu kayak light show” Sophia tepuk jidatnya. “Aish, sangat membosankan” Astria memutar matanya. “Ya tapi kan, kamu bisa pamer teknikmu kan?” Sophia bertanya.

“Bener sih, ah, ya udah. Aku akan berusaha!” Astria berkata, lebih semangat. “Gampang banget ngasihin motivasi kepada dia” Sophia ketawa. “Sekarang, mari kita nikmati adik kelas kalian menampilkan teknik penyihir mereka!” Kepala Sekolah berkata. “Ayo, Tria” Sophia mengajak Astria. Saat sampai di panggung, Astria menghela nafas. “Teknik penyihir: kupu-kupu bermimpi” Swiiiiiiish! Tiba-tiba kupu-kupu memenuhi ruangan. Tidak banyak kupu-kupu, pada senior terkagum pada bakat Astria. Senior terkejut bahwa Astria bisa mempraktekan teknik penyihir yang kuat.

“Astria, Pak Arlo mencarimu loh” Sophia berkata, menunjuk ke ruang kelas Pak Arlo. “Baik, terima kasih” Astria pergi ke kelas Pak Arlo. “Pak, bapak mencari saya?” Astria masuk ke kelas Pak Arlo. “Duduk, Astria” pak Arlo menunjuk kepada kursi di depannya. “Astria tidak bisa lulus kelas bapak kalau jawabanmu seperti ini” pak Arlo menyerahkan kertas ujian. “Baca pertanyaannya”, pak Arlo berkata. “Anda ada di situasi di mana roh jahat menyandera seseorang. Apa yang Anda lakukan?” Astria membaca. “Dan apa jawabanmu?”, pak Arlo bertanya.

“Nyawa orang tersebut bisa diurus nanti, kalahkan roh jahat adalah prioritas” Astria jawab dengan tegas. Pak Arlo membanting pensilnya, “Itulah, Astria. Sebagai penyihir, kita harus memprioritiskan nyawa orang lain”. “Tapi misi” Astria terpotong oleh pak Arlo. “Misi kita adalah memusnahkan roh jahat agar masyarakat aman”, pak Arlo berkata. “Astria, kita penyihir, kewajiban kita adalah keselamatan masyarakat.

Saat ini, Astria terlalu naif untuk misi penyihir” pak Arlo berkata, melihat nilai Astria. 75, baik-baik saja. Hanya jawaban Astria yang mengkhawatirkan pak Arlo. “Naif, keras kepala, tidak cukup, aku muak. Aku akan ke Rumah Soteria di Tokyo untuk

Membuktikan bahwa aku akan menjadi penyihir yang terkuat” Astria menghilang. “Astria!”, pak Arlo teriak. “Haduh, bagaimana ini” pak Arlo berkata.
Astria sekarang berada di depan gerbang sekolah. “Loh, Astria?” Sophia ketawa saat melihat Astria di depan gerbang sekolah. “Kamu ngapain di sini? Kamu kok pake baju misi?” Sophia bertanya. Astria menghela nafas, “Sophia, aku akan pergi ke Rumah Soteria.

Tolong jangan hentikan aku”. Saat Astria menoleh, ia melihat Sophia diculik oleh roh jahat. “Sophia!” Astria berlari, tapi dia terlamabat untuk menyelamatkan Sophia. Astria mengetahui bahwa itu bukan roh jahat yang biasa. Ada simbol di tubuh mereka, lingkaran yang dilapisi oleh lingkaran lain di sekitarnya. “Akan bahaya kalau masuk ke Rumah Soteria, untung aku memakai baju misi” Astria senyum.

Baju misi adalah pakaian yang diapakai saat misi. Pakaian tersebut memperkuat kuatan Astria dan tidak mudah terluka. Karena Sophia diculik, Astria ingin menyelamatkan dia. “Ok, semuanya siap. Ayo berangkat” Astria berkata dengan tegas. “Teknik penyihir: Soteria Sang Pemaaf”. Semua penyihir bisa mempraktekan teknik tersebut saat mengetahui siapa Soteria sebenarnya.

Rumah Soteria, Tokyo, Jepang. Rabu, jam 9:49 pagi.

Astria telah sampai di Rumah Soteria. Astria menatap Rumah Soteria di depan pintunya. “Wow, sangat menakutkan”, Astria memutar matanya. Astria buka pintunya, “Permisiiii”. Astria bisa merasakan energi roh jahat. Saat Astria di lorong, ia melihat roh jahat pertama. “h-haaah, huhuhuhu. Ada manusia, manusia, manusia!!! Pasti enak, hehehhehheeheh” roh jahat ketawa, berlari ke arah Astria. Roh jahat siap makan Astria. Tiba-tiba, sebuah katana muncul di tangan Astria. Dalam sekejap, ia memotong leher roh jahat tersebut. “H-hah?! Penyihir??

Di Rumah Soteria!!Hm, hm, pasti yang ini akan mati! Pasti!”, lalu roh jahat tersebut berhasil dimusnahkan. “Aish, malah ketawa pas mau mati. Tapi ya, saya mungkin akan mati. Kita lihat saja” Astria ketawa lebar. Tak lama, Astria menemukan roh jahat selanjutnya di kamar tidur. “Hah, hebat, di kamar tidur. Dia pemalas tidak?” Astria bertanya. “Hm, bau manusia. Oh! Lebih baik, penyihir” roh jahat tersebut menoleh.

“Aduh, jijik banget nih. Semoga gak akan susah untuk memusnahkannya” Astria senyum, siap-sipa. Swoop! Roh jahat melompat untuk menyerang Astria. “Ya ampun!” Astria lari. “Hng? Hohohohohohoh, sedang berlari ya?” Roh jahat ketawa. “Teknik penyihir: kupu-kupu bermimpi” Kupu-kupu terbang sekitar roh jahat. Astria menjetikkan jarinya. Tiba-tiba kupu-kupu tersebut terbakar.

“W-wah, api yang sangat panaaaas” roh jahat melihat sekeliling. “ “Maaf, penyihir yang imut. Tapi kamu terlalu lemah” Roh jahat ketawa. “Hah? Lemah? Apa aku bilang? Aku sudah muak” Astria melempar pedangnya. “Matilah, saya sudah muak” Astria menatap kepada roh jahat. Swiiiish. Pedang yang Astria lempar terbakar. “Lemah, lemah, lemaaah”

“Mengapa dia di sini? Bikin repot aja” Aiden, orang yang mempunyai rambut yang hitam dan mata yang biru. “Ayolah, dia pasti butuh bantuan kita” Aina, kembar identikalnya. Si kembar masuk ke Rumah Soteria. “Hebat, hampir semua roh jahat sudah dimusnahkan” Aiden berkata dengan tenang. “Ini buruk, Astria sudah sampai di sana” Aina berkata kepada Aiden.

“Hn, semoga Astria bisa tahan” Aiden berlari, dan juga Aina. “Hah, sekarang di mana aku?” Astria melihat sekeliling dan ia hanya bisa melihat dinding terbuat dari batu. “Dan sepatuku basah lagi” Astria berkata. “Saya terkejut bahwa kamu bisa sampai di sini, selamat! Bravo!” Roh jahat tepuk tangan. “Bagus! Saya akan mengalahkanmu dan buktikan bahwa saya bisa menjadi penyihir yang terkuat!” Astria berkata. “Saya suka betapa semangat kamu, tapi kamu terlalu lemah untuk

Mengalahkan saya” roh jahat langsung menyerang Astria. Boooom! Sebuah ledakan menyerang Astria. “w-wah, kamu kuat ya” Astria ketawa, padahal ia terluka. Roh jahat tidak jawab dan hanya menyerang Astria dengan ledakan. “Teknik penyihir: sayap petir” Astria terbang untuk menghindari ledakan. Pedang menyerang Astria dan saat mendekati, pedang tersebut meledak. Astria jatuh ke air, Astria coba berdiri tapi kakinya terluka.

“Serius?” Astria meringis kesakitan. Dari belakang, ledakan mengejar Astria. Astria menghilang, dan menyerang roh jahat dari belakang “Teknik penyihir: kematian ungu” Boom!! Astria berhasil menyerang roh jahat dengan ledakan yang ungu. “Akhirnya terluka” Astria ketawa. “Sangat bagus. Kalau saya bisa mengalahkan kamu, saya bisa membuktikan bahwa saya akan menjadi penyihir yang terhebat”

Astria berkata dengan semangat. “Hm? Itu alasan kamu disini?” Roh jahat bertanya. “Yap!” Astria jawab. “Maaf, tapi tidak mungkin kamu akan mengalahkanku!” roh jahat menyerang dengan ledakan yang besar. Boooom!!

Astria terluka parah, kepalanya sangat berat. Astria tidak bisa menggerakan tubuhnya. Astria terkejut dengan ledakan barusan. “Aku hanya mau membuktikan bahwa aku bisa menjadi penyihir yang hebat. Merepotkan sekali” Astria ketawa. Astria ingin tidur, tidak mau bangun dan bertarung. Swiiiish.. “Benarkah?” Aiden bertanya. “oh, Aiden…Aina juga ya” Astria berkata melihat Aina bertarung dengan roh jahat. “Apa kamu lupa mengapa kamu di Rumah Soteria?” Aiden bertanya. “Hm? Oh…ya, Sophia” Astria merasa bersalah.

“Astria, kalau kamu ingin sekali membuktikan bahwa kamu bisa menjadi penyihir yang hebat…utamakan keselamatan orang lain. Itulah misi kita. Pak Arlo sudah menjelaskan kepada kamu kan?” Aiden bertanya. “Iya, betul. Kalian semua benar” Astria berkata. Ia akhirnya mengerti mengapa penyhir mempunyai misi yang sangat penting. “Menyedihkan sekali” Astria berkata kepada dirinya sendiri.

“Kak, ayo pergi. Dia mampu” Aiden mengajak Aina. “Baiklah” Aina bersenyum kepada Astria. “Hah? Mereka sudah menghilang? Aneh, mereka lebih seru loh” roh jahat ketawa lebar. “Maaf, tapi saya lawanmu sekarang” Astria bersenyum semangat. “Hebat, sudah bangun” Astria ingin menyelamatkan Sophia. Astria merasakan energi Sophia di ruang lain. Astria percaya bahwa tidak masalah kalau roh jahat tidak dikalahkan. Astria hanya mau menerobos dari ruangan ini dan menyelamatkan Sophia. Sayangnya, tidak mungkin.

Ruangan ini tidak bisa dihancurkan kalau roh jahat ini tidak dikalahkan. “Teknik penyihir: darah berapi” Darah Astria menyebar dan wooosh!! Darah dan air berubah menjadi api. “Teknik penyihir: Naga api” api tersebut berubah bentuknya menjadi naga yang besar. Astria memerintahkan naga api untuk menyerang roh jahat. “Hebat, penyihir imut!!” roh jahat memang terluka parah, tapi belum dikalahkan.

“Belum selesai!” Astria teriak. Munculah tombak di tangan Astria. Astria berlari menuju roh jahat, ia menghilang menjadi puluhan kupu-kupu. “Teknik penyihir: kupu-kupu hitam” Astria menyerang dari setiap sudut dengan kecepatan yang hebat.

“Akhirnya” Astria bersenyum lega. “Sekarang aku bisa menyelamatkan Sophia” Astria berlari ke ruangan berikutnya, ia melihat ruangan yang Sophia berada. Dia akhirnya sampai di ujung lorong, ia melihat pintu terbuat dari besi. “Teknik penyihir: kitsune” Sebuah rubah berekor sembilan menerobos pintu besi tersebut. “Astria!” Sophia bersenyum “Sophia, kamu baik-baik saja?”

Astria bertanya. “Yap, saya lega banget kamu menyelamatkan saya” Sophia memeluk Astria. “Saya khawatir pas kamu diculik oleh roh jahat” Astria juga memeluk Sophia. “Diculik? Astria….saya tidak diculik” Sophia menatap Astria dengan wajah yang bingung. “Hah” Astria ikut bingung. “Hohoho, saya sudah ketahuan ya?” sebuah sosok misterius ketawa. “Halo” Reed, dia penyihir yang kuat.

Tapi ia menyukai membunuh manusia “Reed!” Astria bersiap untuk bertarung. “Astria…” Sophia bersembunyi di belakang Astria. “Sangat membosankan” Reed menghela nafasnya. Tiba-tiba, sebuah roh jahat menyerang Astria. Shriiing, pedang roh jahat melukai Astria. “Astria!” Sophia teriak. “Astria sadarlah, Astria!” Sophia berteriak berkali kali. Boom!! Sebuah ledakan menyerang Reed.

“Woi, kamu ngapain?” Aiden bertanya, marah kepada Reed. “Wauw! Si kembar! Hebat sekali” Reed ketawa lebar. “Astria, kamu bisa bangun?” Aina bertanya. “Yap, tapi lukaku parah” Astria bangun. “Reed, lawanmu bukan mereka” Aiden berkata. “Baiklah, baiklah” tiba-tiba Reed, Aiden, dan Aina menghilang. “Sophia, bersiaplah” Astria menghela nafas.

“Teknik penyihir: ilusi bayangan” Sophia mempraktekan teknik penyihir yang bisa membuat ilusi dari bayangan. Sebuah harimau bersiap untuk menyerang. “Teknik penyihir: bulan berkilau” Sriiing! Cahaya membutakan roh jahat tersebut. Astria dan Sophia menunggangi harimau dan melarikan diri. “Kita mungkin bisa jebak roh jahat di sini” Astria berkata. “Hah? Bisa? Tapi Aiden dan Aina” Sophia panik.

“Mereka kuat untuk mengalahkan roh jahat ini, tapi mereka sibuk” Astria menoleh, melihat roh jahat masih juga mengejar mereka. “Baiklah, kamu segel roh jahat dan kita nunggu Aiden dan Aina” Sophia mulai tenang. “Cepat, Sophia!” Astria bersiap. Harimau lompat dan berhasil keluar dari Rumah Soteria. “Teknik penyihir: segel hitam” Semua jendela, pintu, dan gerbang tertutup. “Wah, ternyata kamu kuat juga ya?” Sophia dan Astria terkejut. Mereka tidak berani menoleh, karena mereka tahu bahwa Reed di belakang mereka.
.
..

…..Gawat

Jreng, jreng, tamat!!! Yehehehehe

 

Oleh: Raissa Kamala Mulyanto

Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Copyright © 2021 BagyaNews.com. . All Rights Reserved