Baca juga: Imam Al Azhar: Jika Menghina Nabi Muhammad Kebebasan Berbicara, Kami Tegas Menolak
Ungkapan-ungkapan penghinaannya kepada Allah dan Nabi SAW dilaporkan kepada al-Qadhi Abul Abbas bin Thalib. Beliau menunjuk al-Qadhi Yahya bin Umar dan para ahli fiqih lainnya untuk mengadilinya. Para hakim ini akhirnya memutuskan menghukum mati Ibrahim.
Ia disalib terbalik lalu diturunkan untuk dibakar. Ada hal aneh terjadi. Sebagian ahli sejarah menyebutkan bahwa tatkala kayunya ditancapkan, bisa berputar sendiri dan membelakangi kiblat sehingga menjadi tanda menakjubkan bagi manusia yang membuat mereka bertakbir. Lalu ada seekor anjing yang menjilat darahnya.
Melihat hal itu al-Qadhi Yahya bin Umar berkata dan dia menyebutnya sebagai hadis Nabi SAW, “Anjing itu tidak menjilat darah seorang muslim.” (Lihat asy-Syifa’ bi Ta’rif Huquqil Musthafa 2/135 oleh al-Qadhi Iyadh, Hayatul Hayawan alKubra 2/422 oleh ad-Damiri).
Sebagai catatan, Abu Ubaidah Yusuf bin Mukhtar As Sidawi dalam bukunya berjudul “Aneh dan Lucu 100 Kisah Menarik Penuh Ibrah, mengatakan ia tidak menemukan hadis yang dimaksud al-Qadhi Yahya bin Umar. Ia juga berpendapat, hukum bakar tidak dibenarkan dalam Islam.
Baca juga: Satpam Tembak Mati Manajer Bank atas Tuduhan Menghina Nabi Muhammad
Bumi Menolak
Kisah penghina Nabi lainnya sebagaimana diriwayatkan Imam Bukhari dalam Shahih-nya dari Anas ra bahwa beliau mengatakan, dahulu ada seorang Nasrani yang masuk Islam dan membaca al-Baqarah dan Ali Imran dan menulis untuk Nabi SAW. Belakangan dia murtad kembali ke agama Nasrani dan menghina Nabi seraya mengatakan, “Muhammad itu tidak tahu kecuali apa yang dituliskan untuknya saja.”
Allah lalu mematikannya dan mereka pun menguburnya, namun esok harinya ternyata dia tergeletak di atas bumi. Mereka pun mengatakan, ‘Ini pasti perbuatan Muhammad dan para sahabatnya, mereka menggali kuburan kawan kita ini lalu membuangnya begitu saja.’