Baca Juga: Assalamu’alaikum! Inilah Keutamaan Memberi Salam dan Menjawabnya
Rasulullah sendiri menganjurkan umatnya agar menebar salam dan saling mencintai antarsesama. Lalu bagaimana jika yang mengucapkan salam adalah non muslim?
Berikut keterangan dari Hadis Nabi:
عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ اسْتَأْذَنَ رَهْطٌ مِنْ الْيَهُودِ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالُوا السَّامُ عَلَيْكُم،ْ فَقَالَتْ عَائِشَةُ بَلْ عَلَيْكُمْ السَّامُ وَاللَّعْنَة،ُ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَا عَائِشَةُ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الرِّفْقَ فِي الْأَمْرِ كُلِّه،ِ قَالَتْ أَلَمْ تَسْمَعْ مَا قَالُوا؟ قَالَ قَدْ قُلْتُ وَعَلَيْكُمْ (رواه مسلم)
Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anhu berkata, “Sekelompok orang-orang Yahudi minta izin untuk bertemu Nabi صلى الله عليه وسلم, lalu mereka mengucapkan: Assaamu ‘alaikum (kematian bagimu).” Sayyidah ‘Aisyah menjawab: ‘Bal ‘alaikumus saam wal la’nah.’ (Justru bagi kalian kematian dan laknat)”. Maka Rasulullah bersabda: Wahai ‘Aisyah, sesungguhnya Allah mencintai, kelemahlembutan dalam segala urusan.’ Lalu ‘Aisyah berkata, ‘Tidakkah Anda mendengar ucapan mereka? ‘ Jawab beliau: ‘Ya, aku mendengarnya, dan aku telah menjawab; wa’alaikum.’ (HR. Muslim, Hadis No 4027)
Dai lulusan Al-Azhar Mesir Ustaz Rikza Maulan menjelaskan makna hadis di atas. Kata Ustaz Rikza, kedengkian orang-orang kafir, khususnya orang-orang Yahudi terhadap Nabi sehingga dalam mengucapkan salam kepada beliau pun mereka “memplesetkannya” dari ucapan “Assalamualaikum” (semoga Allah memberikan keselamatan bagimu) menjadi “assaamualaikum” (kematian bagimu).
Bahwa tidak selalu setiap keburukan harus dibalas dengan keburukan juga. Terbukti bahwa Nabi ‘menegur’ sayyidah Aisyah yang marah dengan ucapan salam orang Yahudi kepada beliau. Kemudian Nabi menasehatinya. Artinya seyogianya kita juga tetap berusaha berlaku baik dan bijak, meskipun terhadap orang yang berlaku buruk sekalipun terhadap kita.
Ketika ada orang kafir yang mengucapkan salam kepada kita, maka anjurannya adalah tetap dijawab salamnya, namun dengan jawaban “wa ‘alaikum” (saja).
Hal ini sebagaimana hadit di atas dan juga hadis lainnya sebagai berikut, dari Anas bahwa para sahabat Nabi bertanya kepada beliau, ‘Sesungguhnya oranf-orang Ahli Kitab memberi salam kepada kami, bagaimana kami menjawabnya? ‘ Jawab beliau, jawablah dengan Wa’alaikum’ (saja).’ (HR Muslim, Hadits No 4025)
Bahkan dalam riwayat lainnya, salam merupakan jalan untuk mempererat ukhuwah, memperkokoh iman dan mengantarkan menuju jannah. Nabi bersabda: “Kalian tidak akan masuk surga hingga kalian beriman. Dan tidaklah kalian beriman hingga kalian saling menyayangi. Maukan kalian aku tunjukkan atas sesuatu yang mana apabila kalian mengerjakannya niscaya kalian akan saling menyayangi? (Yaitu) Sebarkanlah salam di antara kalian.” (HR. Muslim)
Baca Juga: Pahala Salam dari 10 Sampai 30, Makin Lengkap Makin Afdol
Wallahu A’lam
(rhs)