Menghidupkan sholawat merupakan tanda cinta kepada baginda Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم. Dari Abdullah bin ‘Amr, Rasulullah bersabda: “Barangsiapa bersholawat kepadaku atau meminta agar aku mendapatkan wasilah, maka dia berhak mendapatkan syafa’atku pada hari kiamat nanti.”
Baca Juga: Keutamaan Sholawat yang Jarang Diketahui Umat Islam
Adapun perintah untuk memuliakan Nabi Muhammad dapat kita lihat dalam firman Allah berikut:
إِنَّا أَرْسَلْنَاكَ شَاهِدًا وَمُبَشِّرًا وَنَذِيرًا لِتُؤْمِنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَتُعَزِّرُوهُ وَتُوَقِّرُوهُ
“Sesungguhnya Kami telah mengutusmu sebagai saksi, pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan. Agar kalian beriman kepada Allah dan Rasul-Nya serta mengagungkan dan memuliakannya.” (QS Al-Fath Ayat 8-9)
Sholawat Pengabul Hajat
Dari banyak bacaan sholawat, ada satu lafazh sholawat yang dapat mengabulkan hajat seseorang. Syekh Yusuf bin Ismail Al-Nabhani dalam Kitab Afdalus Shalawat ‘Aala Sayyidis Sadat, mengungkapkan salah satu lafazh sholawat yang dapat mengabulkan hajat kita. Berikut lafazhnya:
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَهْلِ بَيْتِهِ
Allohumma sholli ‘Aala Sayyidina Muhammadin wa ‘Ala Aali Sayyidina Muhammadin wa ‘Ala Ahli Baitihi.
“Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami, Nabi Muhammad, kepada keluarganya dan kepada orang rumahnya (ahlil bait).”