Al-Walid ibn Al-Mughirah adalah tokoh sepuh Quraisy , penentang dakwah Rasulullah SAW pada masa-masa awal kenabian. Ada lebih dari 100 ayat dalam Al-Quran yang membicarakan dirinya. Ibnu ‘Abbas r.a. berkata, “Tak ada seorang pun yang pernah dihinakan di dalam Al-Quran melebihi kehinaan Al-Walid ibn Al-Mughirah.” Kitab-kitab tafsir dipenuhi oleh namanya.
Senada dengan Ibnu ‘Abbas, Syaikh Shalih Al-Maqhamisi dalam suatu ceramahnya menyebutkan bahwa tidak pernah Allah SWT mencela seseorang di dalam Al-Quran seperti celaan-Nya kepada Al-Walid ibn Al-Mughirah.
Baca juga: Kisah si Kafir Abu Jahal Mencuri Dengar Rasulullah SAW Membaca Al-Quran
Nama lengkapnya adalah Al-Walid ibn Al-Mughirah ibn Abdullah ibn Umar ibn Makhzum ibn Yagzhah ibn Murrah ibn Ka’ab ibn Lu’ay ibn Ghalib ibn Fihr ibn Malik. Ibunya bernama Shakhrah binti Al-Harits ibn Abdullah ibn Abd Syams.
Al-Walid lahir di Kota Mekkah pada 95 tahun sebelum hijrah, yaitu 530 M, dan meninggal pada 622 M. Dengan demikian, ketika dakwah Islam baru memancarkan sinarnya, Al-Walid sudah berkedudukan sebagai sesepuh serta dituakan, baik dalam internal kabilah Quraisy maupun oleh penduduk Mekkah pada umumnya.
Sehari-hari, dia biasa dipanggil Abd Syams atau Abu ‘Abd Syams. Dilatarbelakangi kedudukannya yang terpandang, beberapa gelar (lagab) kehormatan disematkan pada dirinya.
Banyak Gelar
Orang-orang Quraisy menggelarinya al-wahid (si tunggal). Konon, gelar kehormatan itu disematkan karena dialah satu-satunya orang Arab pada masa jahiliyah yang membuat kiswah Kakbah seorang diri dalam satu tahun, sementara pada tahun-tahun berikutnya pembuatan kiswah dikerjakan bersama-sama oleh seluruh kaum Quraisy.
Disebutkan pula bahwa gelar ini disematkan karena dia dianggap satu-satunya orang Quraisy yang layak untuk menjadi pemimpin dan penguasa.
Dia juga paling banyak harta dan anak. Oleh karena itu, mereka juga menggelarinya sebagai al-‘idi (yang setara), karena satu orang Al-Walid dianggap setara dengan orang Quraisy seluruhnya.
#AlWalid #Bin #AlMughirah #Tradisi #Ciptaannya #Dilanjutkan #Islam #Namun #Ayat #AlQuran #Mencela #Dirinya