Al-Quran Bukan Syair Karangan Nabi Muhammad SAW – Bagyanews.com
Connect with us

Kalam

Al-Quran Bukan Syair Karangan Nabi Muhammad SAW

Published

on

Al-Quran Bukan Syair Karangan Nabi Muhammad SAW




loading…

Surat Yasin ayat 69-70 membicarakan tentang kerasulan Muhammad bersamaan dengan al-Qur’an sebagai kitab suci yang diwahyukan kepadanya, sekaligus membantah anggapan bahwa al-Qur’an adalah syair yang dikarang oleh Muhammad SAW . Allah SWT berfirman:

وَمَا عَلَّمْنٰهُ الشِّعْرَ وَمَا يَنْۢبَغِيْ لَهٗ ۗاِنْ هُوَ اِلَّا ذِكْرٌ وَّقُرْاٰنٌ مُّبِيْنٌ ۙ
لِّيُنْذِرَ مَنْ كَانَ حَيًّا وَّيَحِقَّ الْقَوْلُ عَلَى الْكٰفِرِيْنَ

Dan Kami tidak mengajarkan syair kepadanya (Muhammad) dan bersyair itu tidaklah pantas baginya. Al-Qur’an itu tidak lain hanyalah pelajaran dan Kitab yang jelas, agar dia (Muhammad) memberi peringatan kepada orang-orang yang hidup (hatinya) dan agar pasti ketetapan (azab) terhadap orang-orang kafir. ( QS Yasin : 69-70)

Baca juga: Surat Yasin Ayat 68: Siklus Usia Manusia dan Ketika Umur Panjang Menjadi Tak Bernilai

Melalui ayat ini Allah menegaskan bahwa al-Qur’an bukanlah karangan nabi, ini tidak hanya ditujukan kepada kaum kafir ketika masa awal Islam, akan tetapi ber;aku hingga saat ini bahkan sampai hari akhir nanti.

Menurut Ibnu Asyur ada banyak penolakan kaum kafir atas al-Qur’an, di antaranya menganggap al-Qur’an adalah syair yang dibuat oleh Muhammad SAW. Anggapan ini dibantah langsung oleh Allah Taala dengan menantang mereka untuk membuat yang serupa dengan al-Qur’an ( QS 17 : 88), atau sepuluh surah ( QS 11 : 13), jikapun tidak bisa dan masih ragu bahwa al-Qur’an bukan karya nabi, Allah menantang cukup satu surah saja ( QS 2 : 23, QS. 10: 37).

Terkait Surat Al-Baqarah ayat 23-24, Ibnu Katsir menjelaskan dalam tafsirnya alasan mengapa Allah menantang demikian adalah, pertama tantangan tersebut bersifat continue, meski asbabun-nuzul ayat di era Nabi, namun redaksinya berlaku hingga hari kiamat. Kedua, kaum kafir Quraisy adalah afshoh al-umam (kaum yang paling fasih bahasa Arabnya), jika mereka tidak bisa, apalagi yang lain.

Ketiga, penegasan Allah pada ayat 24 bahwa seberapapun mereka berusaha dan saling membantu, hasilnya tetap sama “tidak bisa”. Ini bisa dilihat dari huruf lan لَنْ dalam diksi, fain lam taf’alu walan taf’alu (فَاِنْ لَّمْ تَفْعَلُوْا وَلَنْ تَفْعَلُوْا), yang berfungsi untuk meniadakan usaha mereka secara mutlak.

Karena itu, anggapan kalau al-Qur’an adalah karya Nabi hanyalah untuk menyudutkan Nabi Muhammad. Padahal beberapa ahli syair di kalangan mereka seperti Anis (saudara Abu Dzar) dan ‘Utbah bin Rabi’ah ketika mendengar ayat al-Qur’an justru menilai kalau itu bukanlah syair. Sampai-sampai ‘Utbah selepas mendengar surat fushshilat, berkata: “Demi Allah, itu (al-Qur’an) bukanlah sya’ir, bukan pula mantra sihir, atau ucapan pendeta”.



Sumber Berita kalam.sindonews.com

#AlQuran #Bukan #Syair #Karangan #Nabi #Muhammad

Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Copyright © 2021 BagyaNews.com. . All Rights Reserved