Lalu Abu Bakar membuka pintu dengan air mata yang masih berlinang. Kemudian Sayyidina Umar bertanya: “Mengapa engkau menangis?”. Khalifah Abu Bakar mejawab: “Kumpulkanlah para sahabat, ada hal penting yang harus aku sampaikan”.
Sayyidina Umar mengumpulkan seluruh sahabat, kemudian Khalifah Abu Bakar bercerita: “Sungguh aku bermimpi bahwa hari Kiamat sedang terjadi dan aku melihat banyak orang dengan wajah bersinar berada di atas mimbar-mimbar yang terbuat dari cahaya. Aku bertanya kepada Malaikat: “Siapa gerangan mereka?”.
“Mereka para Nabi-nabi terdahulu sedang menunggu Nabi Muhammad (shallahu ‘alaihi wa sallam), sebab syafa’at berada di tangan beliau,” jawab malaikat.
“Lalu dimana beliau sekarang? Tolong bawa aku padanya, aku pelayan dan sahabatnya.” Lalu Malaikat membawaku menemui Nabi Muhammad shallahu ‘alaihi wa sallam. Kemudian aku melihat Nabi sedang berada di depan ‘Arsy sambil menengadahkan tangan kanan dan tangan kirinya diarahkan ke pintu neraka untuk menutupnya (agar tidak terbuka) serta berdoa: “ilaahi ummatiy, ilaahi ummati, ilaahi ummati (Tuhanku selamatkanlah umatku)”.
“Di antara mereka ada ulama, orang-orang sholeh, jamaah Haji dan Umrah dan orang-orang yang berjihad di jalan-Mu”.
Kemudian terdengar suara memanggil: “Yaa Muhammad, engkau menyebut golongan yang taat dan engkau tidak menyebut golongan yang lain. Coba sebutkanlah orang-orang dhalim, pemabuk, pezina dan pemakan riba diantara mereka.” Nabi bersabda: “Ya Tuhanku, mereka ada juga seperti yang Engkau firmankan.” “Tapi di antara mereka tidak ada seorangpun yang menyekutukan-Mu, tidak menyembah selain-Mu, tidak menyebut-Mu mempunyai putera dan mereka tidak menyimpang dari tauhid kepada-Mu.
“Maka terimalah syafa’atku untuk mereka, kasihanilah tangisanku untuk mereka dan jadikanlah kesedihanku ini kebahagiaan untuk mereka.”
(Mendengar munajatnya) Aku berkata kepada Nabi (shallahu ‘alaihi wa sallam) : “Kasihanilah dirimu juga wahai Nabi..!” Beliau menjawab: “Yaa Aba Bakar, aku bersimpuh di hadapan Tuhanku agar aku diizinkan mensyafaati semua umatku”. Dan ketika Nabi akan melanjutkan sabdanya engkau membangunkanku dengan ketukan pintu wahai Umar. (Jadi aku tidak mengetahui apakah beliau diizinkan mensyafaati semua atau sebagian umatnya).
Tiba-tiba terdengar suara menggema dari dalam rumah: “Tuhanku mengizinkan aku mensyafaati seluruh umatku, Tuhanku mengizinkan aku mensyafaati seluruh umatku, Tuhanku mengizinkan aku mensyafaati seluruh umatku wahai Aba Bakr.”
Mendengar suara itu, Khalifah Abu Bakar (radhiyallahu ‘Anhu) dan Sahabat Umar (Radliyallahu ‘Anhu) berkata lega: “Alhamdulillaah…!”
Demikian kisah mimpi Abu Bakar yang bercerita tentang keadaan Hari Kiamat. Bersyukurlah menjadi umat Nabi Muhammad, berkat syafaat beliau, Allah menyelematkan kita.
Sumber:
Kitab An-Nawaadir karya Imam Al-Qulyubi
Baca Juga: Karomah Abu Bakar Shiddiq yang Tidak Diketahui Banyak Orang
(rhs)