Biografi dan Silsilah Gus Baha, Nasabnya Sampai kepada Brawijaya V – Bagyanews.com
Connect with us

Kalam

Biografi dan Silsilah Gus Baha, Nasabnya Sampai kepada Brawijaya V

Published

on

Biografi dan Silsilah Gus Baha, Nasabnya Sampai kepada Brawijaya V



loading…

Biografi dan silisilah Gus Baha menarik untuk diketahui mengingat sosok beliau yang unik dan kharismatik. Gaya ceramahnya khas dan selalu mengena hati pendengarnya membuat kajiannya selalu viral di media sosial.

Siapa sebenarnya sosok Gus Baha? Dilansir dari ngajigusbaha.id, Gus Baha bernama asli KH Ahmad Baha’uddin Nursalim lahir pada 15 Maret 1970 di Sarang, Rembang, Jawa Tengah. Nasabnya ternyata sampai kepada Brawijaya V.

Baca Juga: Gus Baha: Saya Sering Kirim Al Fatihah ke Nabi Idris

Gus Baha merupakan putra dari seorang ulama pakar Qur’an dan juga pengasuh Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an LP3IA bernama KH Nursalim Al-Hafizh dari Narukan, Kecamatan Kragan, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.

Ayah Gus Baha (KH Nursalim) merupakan murid dari KH Arwani al-Hafizh Kudus dan KH Abdullah Salam Al-Hafizh Kajen Pati, yang nasabnya bersambung kepada para ulama besar. Kiyai kelahiran 1970 ini memilih Yogyakarta sebagai tempatnya memulai pengembaraan ilmiahnya.

Pada tahun 2003 ia menyewa rumah di Yogya. Kepindahan ini diikuti oleh sejumlah santri yang ingin terus mengaji bersamanya.

Pendidikan
Gus Baha kecil memulai menempuh gemblengan keilmuan dan hafalan Qur’an di bawah asuhan ayahnya sendiri, KH Nursalim Al-Hafizh. Hingga pada usia yang masih sangat belia, beliau telah mengkhatamkan Al-Qur’an beserta Qiroahnya dengan lisensi yang ketat dari ayah beliau. Memang, karakteristik bacaan dari murid-murid Mbah Arwani menerapkan keketatan dalam tajwid dan makhorijul huruf.

Menginjak usia remaja, Kiyai Nursalim menitipkan Gus Baha untuk mondok dan berkhidmat kepada Syaikhina KH Maimoen Zubair di Pondok Pesantren Al Anwar Karangmangu, Sarang, Rembang, sekitar 10 km arah timur Narukan.

Di Al-Anwar inilah beliau terlihat sangat menonjol dalam fan-fan ilmu Syari’at seperti Fiqih, Hadits dan Tafsir. Hal ini terbukti dari beberapa amanat prestisius keilmiahan yang diemban oleh beliau selama mondok di Al Anwar, seperti Rois Fathul Mu’in dan Ketua Ma’arif di jajaran kepengurusan Pesantren Al Anwar.

Saat mondok di Al Anwar ini pula beliau mengkhatamkan hafalan Shohih Muslim lengkap dengan matan, rowi dan sanadnya. Selain Shohih Muslim beliau juga mengkhatamkan hafalan kitab Fathul Mu’in dan kitab-kitab gramatika arab seperti ‘Imrithi dan Alfiah Ibnu Malik.



Berita Selengkapnya

Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Copyright © 2021 BagyaNews.com. . All Rights Reserved