Hijrah Bukan Sekadar Pindah Tempat – Bagyanews.com
Connect with us

Kalam

Hijrah Bukan Sekadar Pindah Tempat

Published

on

Hijrah Bukan Sekadar Pindah Tempat



loading…

Ustaz Adi Hidayat atau UAH mengingatkan bahwa makna hijrah bukan sekadar berpindah tempat. Berhijrah untuk menghadirkan suasana yang lebih mulia, baik, dan elok dibandingkan dengan sebelumnya.

Dalam rangka menyambut Tahun Baru Hijriyah atau Tahun Baru Islam 1443 H, UAH menyampaikanbahwatahun baru yang diperingati setiap 1 Muharram ini dapat dimaknai dengan mengingat kembali peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad SAW.

“Penanggalan dalam Islam mengikutkan pada suatu momentum hijrah Nabi Muhammad SAW sehingga pergantian tahunnya disematkan dengan momentum ini yang disebut dengan nama Hijriyah,” ujar UAH dikanal youtube miliknya, .

Baca juga: Ridwan Kamil Bertemu Ustaz Adi Hidayat, Bawa Kabar Baik untuk Pasien COVID-19

Sementara itu, Imam Ar-Raghib Al-Asfahani mendefinisikan bahwa hijrah adalah keluar dari negeri kafir kepada negeri iman, sebagaimana para sahabat yang berhijrah dari Makkah ke Madinah.

Dan hijrah di jalan Allah itu, sebagaimana dikatakan oleh Sayid Muhammad Rasyid Ridha harus dengan sebenar-benarnya. Artinya, maksud orang yang berhijrah dari negerinya itu adalah untuk mendapatkan ridha Allah dengan menegakkan agamaNya yang ia merupakan kewajiban baginya, dan merupakan sesuatu yang dicintai Allah, juga untuk menolong saudara-saudaranya yang beriman dari permusuhan orang-orang kafir.

Hanya saja UAH punya penjelasan lain tentang makna hijrah yang sesungguhnya. Hijrah, ujarnya, bukan sekadar berpindah tempat. Hijrah adalah sebuah komitmen yang dibangun oleh kesadaran nurani dan spiritual untuk berpindah kepada keadaan lebih baik yang mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Dia menceritakan bahwa umat Islam di Makkah pada saat itu tidak terlampau kondusif untuk bisa beribadah dengan baik, untuk bisa mempraktikkan nilai-nilai Islam yang luhur, dan untuk bisa membangun hubungan harmoni antar masyarakat dengan nilai-nilai keislaman.

Karena itulah, Allah memerintahkan kepada Rasulullah untuk berhijrah kepada suasana yang mampu membangun kedekataan kepada Allah dengan lebih nyaman dan lebih baik, bisa mempraktikkan nilai-nilai Islam dengan baik, dan interaksi sosial bisa berlangsung dengan baik.

“Spirit hijrah seakan memberikan kesan kepada kita bahwa yang pertama, selama kita telah berkomitmen menjadi seorang Muslim, berislam, maka buktikan komitmen itu dengan cara selalu menghadirkan suasana yang lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya,” tutur UAH.



Berita Selengkapnya

Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Copyright © 2021 BagyaNews.com. . All Rights Reserved