Sudah ratusan dialog ilmiah tentang tauhid yang dihadiri Zakir Naik, pria kelahiran Mumbai, India, 18 Oktober 1965 silam. Nama lahirnya adalah Zakir Abdul Karim Naik. Tak sedikit, Zakir Naik telah mengislamkan para peserta dialog usai diskusi. Sudah ratusan orang dari seluruh dunia menjadi mualaf berkat dakwah Zakir Naik. Tidak hanya di India, Zakir Naik kerap berdakwah dan berdialog di beberapa negara, bahkan di Amerika dan Eropa. Dakwahnya menembus hampir ke seluruh benua.
Baca juga: 2 Waktu yang Penuh Keberkahan di Pagi Hari
Dakwah Zakir Naik terinspirasi oleh Ahmed Deedat, seorang pakar agama Islam yang telah aktif di bagian dakwah selama lebih dari 40 tahun. Menurut Zakir Naik, tujuannya berdakwah adalah berkonsentrasi pada remaja muslim berpendidikan yang mulai meragukan agamanya sendiri.
Para pemuda muslim berpendidikan, menurut Zakir Naik, banyak merasa agamanya telah kuno. Dan adalah tugas setiap setiap muslim untuk menghilangkan kesalahpahaman tentang Islam. Intinya, Zakir Naik melawan apa yang beliau anggap sebagai bias anti Islam, terutama oleh media Barat.
Baca juga: Agar Anak Tidak Durhaka pada Orang Tuanya
Dalam berdebat dan berdiskusi, Zakir Naik kerap menggunakan pendekatan sainstifik dan otentifikasi ayat-ayat Al-Qur’an. Ilmu pengetahuan menjadi basis Zakir Naik dalam menjelaskan Al-Qur’an.
Hal itu dilatarbelakangi oleh sosok Zakir Naik yang merupakan seorang dokter atau ahli medis. Beliau bersekolah di St. Peter’s High School (ICSE) di kota Mumbai. Kemudian bergabung dengan Kishinchand Chellaram College dan mempelajari kesehatan di Topiwala National Medical College and Nair Hospital di Mumbai.
Zakir Naik kemudian menerima gelar MBBS-nya di University of Mumbai. Tahun 1991 beliau beristirahat memainkan pekerjaan sebagai dokter medis dan berfokus dalam dunia dakwah.
Baca juga: Akomodir Para Pekerja, DKI Gelar Vaksinasi Malam Hari