Kenapa harus memerhatikan kondisi ilmu agama juga akhlak? Karena dua hal tersebut tak mungkin terpisah satu sama lain. Dikutip dari ceramah Ustadz Azzam ad-Dasuqi, S.Pd.I, dai dari lembaga dakwah menjelaskan, salah satu indikasi seorang muslim yang berkah ilmunya dapat terlihat dari cerminan akhlaknya yang mulia dalam kehidupan sehari-hari .
Baca Juga: 10 Keutamaan Sholat Fajar Menurut Fiqih
Inilah sebenarnya yang menjadi dasar kehidupan dan poros dakwah Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wa sallam. Allah telah menjelaskan bahwa Nabi-Nya, Muhammad, sebagai manusia yang memiliki akhlak mulia.
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,
وَاِنَّكَ لَعَلٰى خُلُقٍ عَظِيْمٍ
“Dan sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti yang luhur.” (QS. Al-Qalam: 4)
Nabi shallallahu alaihi wa sallam menjelaskan ayat tersebut dalam sabda beliau,
إِنَّمَا بُعِثْتُ لِأُتَمِّمَ مَكَارِمَ الْأَخْلَاقِ
“Sesungguhnya aku diutus tidak lain hanyalah untuk menyempurnakan akhlak mulia.” (Sunan al-Kubra, al-Baihaqi, No. 25472)