Zikir berarti ‘mengingat’. Zikir berasal dari ungkapan bahasa Arab yaitu dzakaro (ذَكَرَ – یَذْكُرُ – ذِكْراً) yang artinya mengingat, menyebut, mengenang. Zikir dalam amaliah agama adalah mengingat atau menyebut nama Allah Ta’ala.
Baca Juga: Berzikir dengan Suara Jahr, Bagaimana Hukumnya?
Allah memerintahkan orang-orang beriman untuk senantiasa memperbanyak berzikir sebagaimana firman-Nya:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًا
“Wahai orang-orang yang beriman, berzikirlah kamu semuanya dengan sebanyak-banyak zikir.” (QS Al-Ahzab (33): 41)
Berikut keutamaan zikir jar secara beramai-ramai dijelaskan Ustaz Abdul Somad (UAS) dalam bukunya “77 Tanya-Jawab Seputar Shalat”.
1. Dikerumuni Para Malaikat
Dari Abu Hurairah, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya Allah memiliki para Malaikat yang berkeliling di jalan-jalan mencari ahli zikir. Apabila para Malaikat itu menemukan sekelompok orang berzikir, maka para Malaikat itu saling memanggil: ‘Marilah kamu datang kepada apa yang kamu cari’. Para Malaikat itu menutupi majelis zikir itu dengan sayap-sayap mereka hingga ke langit dunia.
Tuhan mereka bertanya kepada mereka, Allah Maha Mengetahui daripada mereka: “Apa yang dikatakan hamba-hamba-Ku?”. Malaikat menjawab: “Mereka bertasbih mensucikan-Mu, bertakbir mengagungkan-Mu, bertahmid memuji-Mu, memuliakan-Mu”.
Allah bertanya: “Apakah mereka pernah melihat Aku?”. Malaikat menjawab: “Demi Allah, mereka tidak pernah melihat Engkau”. Allah berkata: “Bagaimana jika mereka melihat Aku?”. Para Malaikat menjawab: “Andai mereka melihat-Mu, tentulah ibadah mereka lebih kuat, pengagungan mereka lebih hebat, tasbih mereka lebih banyak”.