Penerjemahan itu telah dilakukan sejak haji 1439 H.
Presidensi Umum telah mendapat kehormatan untuk melayani jamaah Haji di Masjidilharam dengan menerjemahkan khotbah Arafat untuk dunia Muslim dalam berbagai bahasa.
Baca juga: Dukung Penanganan COVID-19 di Indonesia, UEA Kirim Tabung Oksigen dan Vaksin
“Proyek ini, pada tahun pertama, dan hingga musim terakhir 1441 H telah menjangkau lebih dari 30 juta pendengar dari seluruh dunia dengan 10 bahasa di seluruh dunia,” ungkap pernyataan pemerintah Arab Saudi.
Baca juga: Warga Turun ke Jalan karena Kekurangan Air, Dibalas Tembakan Oleh Polisi Iran
Bahasa-bahasa yang digunakan untuk menerjemahkan tersebut adalah Indonesia, Inggris, Prancis, Urdu, Persia, Rusia, Bengali, Cina, Turki, dan Hausa.
Baca juga: Kiamat Zombie Dimulai? Pria Telanjang Bunuh Wanita dengan Gigitan Kejam
Ada berbagai tujuan mengapa khotbah itu diterjemahkan dalam berbagai bahasa dunia. “Pertama, untuk melanjutkan upaya terhormat Kerajaan Arab Saudi untuk melayani jamaah haji dan menyediakan semua sarana yang diperlukan untuk memfasilitasi kinerja ritual mereka dengan manfaat penuh,” papar pemerintah Saudi.
“Kedua, untuk menunjukkan citra Islam yang benar dan moderasinya. Ketiga, untuk menyediakan jamaah haji dan Muslim dengan materi agama dalam beberapa bahasa sesuai dengan aturan dan pedoman yang diperlukan. Empat, untuk memastikan penyampaian pesan Islam kepada dunia dengan menggunakan teknologi modern,” papar pemerintah Saudi.
Target pemirsa dalam proyek itu adalah untuk menyiarkan khotbah yang diterjemahkan dari bahasa Arab untuk jamaah haji yang tidak berbahasa Arab di Arafah, Muslim di seluruh dunia dan non-Muslim lain yang tertarik mendengarkannya.
(sya)