Baca juga: Doa untuk Orang yang Meninggal Dunia, Latin dan Artinya
Dalam sebuah ayat Allah Ta’ala berfirman:
يَوۡمَ تَرَوۡنَهَا تَذۡهَلُ كُلُّ مُرۡضِعَةٍ عَمَّآ أَرۡضَعَتۡ وَتَضَعُ كُلُّ ذَاتِ حَمۡلٍ حَمۡلَهَا وَتَرَى ٱلنَّاسَ سُكَٰرَىٰ وَمَا هُم بِسُكَٰرَىٰ وَلَٰكِنَّ عَذَابَ ٱللَّهِ شَدِيدٞ
“ (Ingatlah) pada hari (ketika) kamu melihat kegoncangan itu, lalailah semua wanita yang menyusui anaknya dari anak yang disusuinya dan gugurlah kandungan segala wanita yang hamil, dan kamu lihat manusia dalam keadaan mabuk, padahal sebenarnya mereka tidak mabuk, akan tetapi azab Allah itu sangat kerasnya.” [QS. Al Hajj:2].
Ustadz Muhammad Ihsan, alumni STDI Imam Syafi’i Jember (ilmu hadis) yang juga Dewan konsultasi Bimbingan Islam memaparkan tentang kiamat ini dalam tausiyahnya. Berikut uraiannya; Tidak pernah terlintas dalam pikiran kita, ada seorang ibu yang tega melempar anak yang tengah disusuinya. Namun pada hari itu, saking takutnya, ia pun lupa dengan anaknya. Lebih menakutkannya lagi, kejadian kehancuran dunia tersebut bukanlah akhir namun sebuah awal dari kehidupan yang sebenarnya, kehidupan yang kekal abadi.