Penyebab Orang Berghibah Menurut Imam Al Ghazali – Bagyanews.com
Connect with us

Kalam

Penyebab Orang Berghibah Menurut Imam Al Ghazali

Published

on

Penyebab Orang Berghibah Menurut Imam Al Ghazali



loading…

Ghibah atau menggunjing, salah satu aktivitas manusia yang sulit dihindari, terutama di kalangan kaum perempuan . Bila mereka bertemu, biasanya tak pernah henti membicarakan orang lain. Ghibah sendiri merupakan perbuatan tercela yang dibenci Allah Ta’ala.

Baca juga: Inilah 5 Hikmah dan Manfaat Menjalankan Ibadah Puasa

Allah Ta’ala melarang ghibah dalam firman-Nya :

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اجْتَنِبُوْا كَثِيْرًا مِّنَ الظَّنِّۖ اِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ اِثْمٌ وَّلَا تَجَسَّسُوْا وَلَا يَغْتَبْ بَّعْضُكُمْ بَعْضًاۗ اَيُحِبُّ اَحَدُكُمْ اَنْ يَّأْكُلَ لَحْمَ اَخِيْهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوْهُۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ تَوَّابٌ رَّحِيْمٌ

“Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat, Maha Penyayang.” (QS A- hujurat : 12)

Mengghibahi orang lain diseumpamakan dengan memakai bangkainya . Betapa Allah hendak menunjukkan bahwa ghibah merupakan perbuatan yang begitu keji.

Baca juga: Mengkhatamkan Al-Qur’an dan Keutamaannya di Bulan Ramadhan

Kenapa orang senang berghibah? Apa penyebabnya? Dalam kitab ‘Ihya Ulumuddin’, Imam Ghazali merangkum tujuh penyebab seseorang melakukan ghibah berdasarkan hasil pengamatannya, dan inilah penyebab manusia senang berghibah tersebut:

1. Rasa marah

Marah terhadap orang lain membuat seseorang ingin membeberkan aibnya kepada saudaranya yang lain. Jika kemarahan yang luar biasa, atau sebab kemarahan yang lama dipendam di dalam benaknya lalu ditumpahkan, biasanya seseorang mengeskpresikannya dengan membongkar aib orang yang ia jadikan objek kemarahan.

Di zaman media sosial (medsos) sekarang ini, melakukan ghibah semakin terbuka lebar. Lewat medsos, ghibah dengan enteng dilakukan, membeberkan aib orang lain sehingga menjadi viral dan cepat menyebar. Komentar nitizen akan bermunculan, kata-kata kasar, menghujat, menghina, mencaci maki, menjadi hal biasa di era medsos ini. Sangat mengerikan, naudzubillah mindzalik!

Baca juga: Inilah 5 Mahkota Perempuan Muslimah

2. Agar diterima dalam pergaulan

Salah satu cara agar bisa diterima dalam suatu kelompok adalah mengikuti kebiasaan mereka. Secara tak sadar, sering kita masuk di suatu percakapan yang ternyata di dalamnya sedang membicarakan orang lain. Tentu tidak mudah untuk menghentikan obrolan itu karena kitia pasti dianggap berlebihan, kita justru turut larut dalam percakapan membahas aib orang lain.

3. Merasa terhakimi

Bila seseorang hendak menyerang atau membicarakan keburukan, langkah antisipasi biasanya balik menyerang duluan. Hal ini dilakukan agar seseorang yang hendak menyerangnya sudah jatuh terlebih dahulu derajat dan posisinya di mata publik. Agar publik tak mempercayai ucapan dan informasi yang disampaikannya tentang keburukan tersebut.

Baca juga: KPK Cegah Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin ke Luar Negeri

4. Mencari-cari alasan

Saat kita merasa terjebak oleh situasi, secepat mungkin kita mencari cara atau celah untuk keluar. Begitu juga saat kita merasa tertuduh atau melakukan bantahan atas tudingan orang lain, kita malah melemparkan kesalahan tersebut kepada objek atau suadara lain.



Berita Selengkapnya

Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Copyright © 2021 BagyaNews.com. . All Rights Reserved