Baca juga: Doa Kamilin, Doa Setelah Sholat Tarawih yang Bisa Diamalkan
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Betapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan dari puasanya tersebut kecuali rasa lapar dan dahaga.” (HR. Ath Thabraniy dalam Al Kabir)
Apa yang terjadi dalam puasa seseorang tersebut? Mengapa amalan puasa orang tersebut tidak teranggap, padahal dia telah susah payah menahan dahaga mulai dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari. Dinukil dari berbagai sumber, berikut perkara-perkara yang membuat puasa kita hanya sia-sia saja:
Baca juga: Saatnya Menghamburkan Harta untuk Borong Pahala
1. Menjalankan puasa dengan tidak ikhlas
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengingatkan tentang banyaknya orang yang puasanya sia-sia:
رُبَّ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إِلاَّ الْجُوعُ
“Betapa banyak orang yang berpuasa tapi tidak mendapatkan apa-apa baginya kecuali rasa lapar” (HR. An-Nasai dan Ibnu Majah)
Siapa saja mereka? Yang pertama adalah orang yang mengerjakan puasa namun tidak ikhlas, tidak karena Allah.
Ibadah hanya akan diterima Allah Ta’ala jika ikhlas. Demikian pula puasa. Termasuk keutamaannya, hanya bisa didapatkan kalau didasari iman dan hanya mengharap balasan dari Allah. Perhatikan hadis berikut ini:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan karena iman dan mengharap perhitungan (pahala) akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu” (Muttafaq ‘Alaih)
Baca juga: Berbuka Puasa dengan Kurma atau yang Manis?
2. Suka berkata-kata kotor atau keji
Orang yang berkata keji alias rafats, yang secara mudahnya berarti pornografi, puasanya juga akan sia-sia.
الصِّيَامُ جُنَّةٌ ، فَلاَ يَرْفُثْ وَلاَ يَجْهَلْ ، وَإِنِ امْرُؤٌ قَاتَلَهُ أَوْ شَاتَمَهُ فَلْيَقُلْ إِنِّى صَائِمٌ
“Puasa adalah perisai, maka barang siapa sedang berpuasa janganlah berkata keji dan mengumpat, jika seseorang mencela atau mengajaknya bertengkar hendaklah dia mengatakan: aku sedang berpuasa. (Muttafaq ’alaih)
3. Sering mengumpat dan marah