Ratusan jamaah Tarekat Syattariyah dari berbagai daerah di Sumatera Barat berkumpul di persawahan Galudua Koto Tuo, Kecamatan Ampek Koto, Kabupaten Agam, Sumatera Barat untuk melihat penampakan bulan, berupa berkas cahaya kecil di ufuk timur, pada pukul 18.12 WIB tadi sore.
Baca Juga: Panduan Pelaksanaan Ibadah Ramadhan dan Idul Fitri di Kota Surabaya
Ridwan Tuanku Kuniang, jamaah Tarekat Syattariyah asal Sicincin mengatakan, dengan penampakan bulan ini, jamaah Tarekat Syattariyah yang tersebar di Sumbar, Riau, Jambi dan Bengkulu baru akan mulai menjalankan ibadah puasa Ramadhan besok.
Mereka juga mulai melaksanakan sholat Tarawih pertama pada Rabu malam. “Insya Allah kita Tarekat Syattariyah besok resmi menjalankan puasa pertama Ramadhan, hari Kamis. Sore ini kegiatan melihat bulan rukyatul hilal. Sampai sore ini belum puasa dan nanti malam kita sudah langsung melaksanakan ibadah Tarawih,” katanya tadi sore.
Keputusan jamaah Tarekat Syattariyah ini berbeda dengan hasil sidang isbat Kemenag yang telah menetapkan 1 Ramadhan jatuh pada Selasa 13 April 2021. Jamaah tarekat yang dipimpin Tuanku Ismet Ismail menentukan hitungan awal puasa berpatokan pada hisab takwim yaitu melihat bulan dengan mata telanjang.
Selain di Agam, rukyatul hilal juga dilakukan di perbukitan Bukik Lampasa Kota Bukittinggi, di pantai Tiram Ulakan Kabupaten Padang Pariaman serta sejumlah lokasi lain.
Baca Juga: Hari Pertama Ramadhan, Tidak Ada Kegiatan Buka Puasa Bersama di Masjid Istiqlal
(rhs)