Mereka menjawab, “Tidak tahu.”
Baca juga: Ketegangan Saat Sahabat Nabi Menolak Jadi Khalifah, Gantikan Utsman bin Affan
Lalu dia mengatakan, “Banyak hal, di antaranya adalah tatkala Abu Bakar berdiri di bawah tempat berdirinya Rasulullah SAW satu tingkat, kemudian Umar bin Khattab naik setingkat di atas tempat berdirinya Abu Bakar , kemudian Utsman naik di tempat mimbar semula (tingkat dua).
Spontan, Ubadah langsung berkomentar, “Tidak ada seorang yang lebih berjasa padamu daripada Utsman, wahai Amirul Mukminin!!”
Al-Mutawakkil mengatakan, “Kok bisa begitu?”
Ubadah menjawab, “Ya, karena dia naik di tingkat semula mimbar. Seandainya setiap khalifah harus turun satu tingkat dari khalifah sebelumnya, berarti engkau akan berkhotbah kepada kami dari Sumur Jalula.”
Baca juga: Pasca-Terbunuhnya Utsman bin Affan: Delapan Hari Tanpa Khalifah
Mendengarnya, al-Mutawakkil dan orang-orang di sekitarnya tertawa semua.
Abu Ubaidah Yusuf bin Mukhtar as-Sidawi dalam buku Aneh dan Lucu, 100 Kisah Menarik Penuh Ibrah, menjelaskan di antara faedah kisah ini adalah bahwa sunnahnya dalam mimbar adalah memiliki tiga tingkat. Adapun lebih dari itu maka tidak disyari’atkan. Demikian juga, bukanlah mimbar yang sunnah podium yang banyak dipakai di sebagian masjid sekarang ini.
Baca juga: Bernarkah Khalifah Utsman bin Affan Dikorbankan Bani Umayyah?
(mhy)