“Demi Allah,” sahut Ali bin Abu Thalib r.a., “Aku tidak mau mengurangi hak kalian walau sedikit. Ini adalah selimut yang kubawa sewaktu keluar meninggalkan Madinah.”
Baca juga: Begini Jawaban Ibnu Abbas Ketika Ditanya Muawiyah tentang Ali bin Abu Thalib
Buku Sejarah Hidup Imam Ali ra karya H.M.H. Al Hamid Al Husaini menyebut ‘Ashim bin Ziyad pernah bertanya kepada Ali bin Abu Thalib r.a.: “Ya Amiral Mukminin, pakaian anda itu terlalu kasar dan makanan anda pun terlampau buruk! Mengapa anda berbuat seperti itu?”
“Celaka benar engkau itu,” jawab Ali bin Abu Thalib r.a. “Allah SWT mewajibkan para pemimpin supaya menempatkan dirinya masing-masing di bawah ukuran orang lain, agar tidak sampai memperkosa penderitaan si miskin.”
Suwaid bin Ghaflah juga menyaksikan cara hidup Ali bin Abu Thalib r.a. Ia menceritakan penyaksiannya sendiri: “Pada suatu hari aku datang ke rumah Ali bin Abu Thalib. Di dalamnya tidak terdapat perkakas apapun selain selembar tikar yang sudah koyak. Ia sedang duduk di tempat itu. Aku segera bertanya setengah mengingatkan: ‘Ya Amiral Mukminin, mengapa rumah anda seperti ini? Anda adalah seorang penguasa kaum muslimin, yang memerintah mereka dan yang menguasai Baitul Mal. Banyak utusan datang menghadap anda, sedang di rumah anda ini tidak ada perkakas selain tikar’…”
“Ya Suwaid,” jawab Ali bin Abu Thalib r.a., “dalam rumah yang bersifat sementara ini tidak perlu ada perkakas, sebab di depan kita ada rumah yang kekal. Semua perkakas sudah kami pindahkan ke sana, dan tak lama lagi kami akan kembali ke sana.”
Baca juga: Gara-gara Madu, Ali bin Abu Thalib Nyaris Menghajar Husein
Harun bin Sa’id juga menceritakan penyaksiannya, bahwa pada suatu hari Abdullah bin Ja’far bin Abi Thalib datang kepada Ali bin Abu Thalib untuk meminta pertolongan. Abdullah berkata: “Ya Amiral Mukminin, suruhlah orang mengambilkan uang dari Baitul Mal bekal belanja untukku. Demi Allah, aku tidak mempunyai uang sama sekali selain harus menjual ternakku.”
“Tidak,” jawab Ali bin Abu Thalib r.a., “demi Allah, aku tidak dapat memberi apa-apa kepadamu, kecuali jika engkau menyuruh pamanmu mencuri agar bisa memberi apa yang kau minta.”