Orang Mati Disiksa karena Tangisan Orang yang Hidup – Bagyanews.com
Connect with us

Kalam

Orang Mati Disiksa karena Tangisan Orang yang Hidup

Published

on

Orang Mati Disiksa karena Tangisan Orang yang Hidup

[ad_1]

loading…

Ketika Umar bin Khattab r.a. ditikam, Shuhaib masuk ke rumah Umar sambil menangis dan berseru, “Duh malangnya saudaraku, duh malangnya sahabatku!”

Umar berkata, “Hai Shuhaib, apa kau menangis karena aku, padahal Rasulullah SAW bersabda, “Sungguh orang mati diazab karena tangisan keluarganya.”

Baca juga: Ditahan di Dalam Kubur Gara-gara Masih Punya Utang Ketika Hidup

Aisyah r.a. mengingkari bahwa Rasulullah SAW mengatakan hal itu. Dalam Shahih al-Bukhari disebutkan bahwa Ibn Abbas menuturkan kepada Aisyah apa yang dikatakan Umar, setelah Umar wafat. Aisyah menyahut, “Semoga Allah memberi rahmat kepada Umar! Demi Allah, Rasulullah SAW tidak memberitakan bahwa Allah akan menyiksa seorang mukmin hanya karena keluarganya menangisinya, tetapi Rasulullah SAW bersabda, “Sungguh Allah akan menambah azab kepada orang kafir karena keluarganya menangisinya.’ Cukuplah bagi kalian Al-Quran, Dan orang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain (QS Fathir: 18).”

Hadis diriwayatkan oleh Bukhari, bab “Jenazah”, subbab “Sabda Nabi saw.: Mayat Diazab Karena Keluarganya Menangisinya”. Lihat Fath al-Bari, II, h. 151. Hadis ini juga diriwayatkan oleh Muslim. Lihat Jami” alUshud, XL, h. 92

Aisyah memberikan lebih dari satu penakwilan terhadap hadis Umar tersebut. Hal ini terdapat dalam kitab-kitab Shahih dan Sunan?

Buku Ensiklopedia Kiamat karya Dr. Umar Sulaiman al Asygar menjelaskan di sini ada dua permasalahan. Pertama, apakah Nabi SAW benar mengucapkan hadis tersebut Al-Qurthubi mengatakan, “Pengingkaran Aisyah dan anggapan bahwa perawi itu salah, lupa atau mendengar dari sebagian saja dan tidak mendengar sebagian lainnya, sungguh jauh. Sebab, para sahabat yang meriwayatkan makna hadis ini banyak. Karena itu, tak ada alasan untuk menolaknya bila ada kemungkinan menafsirkannya dengan benar.” (Fah al-Bari, III, h. 154)

Kedua, bagaimana ia diazab karena keluarga menangisinya padahal itu bukan perbuatannya. Allah berfirman, “Dan orang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain”!

Para ulama memberikan beberapa jawaban mengenai hal ini. Yang terbaik di antaranya adalah jawaban Bukhari. Beliau berkata, “Maksud ucapan Nabi SAW bahwa orang mati diazab karena ia ditangisi ialah jika tangisan itu termasuk kebiasaannya, sehingga keluarganya mengikuti. Allah Swt. berfirman, Peliharalah diri dan keluargamu dari api neraka” (QS at-Tahrim: 6)

Baca juga: Kuburan Busuk Abu Lahab: Begini Bengisnya Keluarga Si Gendut Ini kepada Nabi SAW

[ad_2]

Berita Selengkapnya

Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Copyright © 2021 BagyaNews.com. . All Rights Reserved