Pertanyaan di atas sering ditanyakan di berbagai majelis ilmu maupun kajian online. Ada yang mengatakan bahwa telinga berdenging adalah anjuran untuk bersholawat kepada Rasulullah صلى الله عليه وسلم.
Baca Juga: Kisah Imam Al-Jazuli yang Jasadnya Utuh Berkat Shalawat
Dalam perspektif medis, telinga berdenging (berdengung) disebut tinnitus. Kondisi ini biasanya akan segera hilang dengan sendirinya. Penyebabnya bisa karena mendengar suara keras dalam jarak dekat seperti suara ledakan, suara mesin. Jika tingkat tinnitusnya parah umumnya disebabkan karena penyakit serius.
Menurut pendapat ulama, telinga berdenging diterangkan dalam Kitab Mu’jam Al-Kabir Imam Thobrony:”Menceritakan kepada kami Ahmad bin Amr al-Qathirani, menceritakan kepada kami Abu ar-Rabi’ az-Zahrani, menceritakan kepada kami Hibban bin Ali, dari Muhammad bin Ubaydillah bin Abi Rafi’, dari saudaranya, yaitu Abdillah bin Ubaydillah bin Abi Rafi’, dari ayahnya (Ubaydillah bin Abi Rafi’), dari kakeknya (Abi Rafi’, budak Rasulullah) berkata: Bersabda Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam: “Jika berdengung telinga seseorang dari kalian, maka ingatlah aku, dan bershalawatlah atasku, dan katakan: “Dzakarollohu bi Khayrin man Dzakaroni (semoga Allah menyebut dengan kebaikan orang yang menyebutku).” (Al-Mu’jamul Kabir lithThobroni)
Benarkah ini Hadis dari Nabi?
Berikut penjelasan Ustaz Farid Nu’man Hasan (Dai lulusan Sastra Arab Universitas Indonesia). Para ulama berbeda pendapat tentang keshahihannya. Ada yang menyebut palsu, ada yang menyebut shahih.
Hadits yang dimaksud adalah sebagai berikut:Dari Abu Rafi’ radhiallahu ‘anhu, bahwa Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda:
إِذَا طَنَّتْ أُذُنُ أَحَدِكُمْ فَلْيَذْكُرْنِي وَلْيُصَلِّ عَلَيَّ، وَلْيَقُلْ: ذَكَرَ اللَّهُ مَنْ ذَكَرَنِي بِخَيْرٍ
“Jika berdenging telinga salah seorang kalian maka ingatlah kepadaku dan bershalawatlah kepadaku, dan hendaknya dia berkata: DZAKARALLAHU MAN DZAKARANIY BIKHAIR (Allah akan mengingat siapa pun yang mengingatku dengan kebaikan).”