Cara terbaik untuk mengobati patah hati dalam islam adalah dengan berprasangka baik (berhusnudzon) kepada Allah SWT. Foto ilustrasi/ist
Perasaan
kecewa dan patah hati biasa muncul akibat ditinggalkan oleh orang yang kita cintai, misalnya pasangan halal baik suami atau istri yang meninggal, ditinggal menikah mantan pacar, cinta bertepuk sebelah tangan, atau mungkin ketika mencari jodoh dengan ta’aruf namun tidak berjalan sesuai harapan.Pada dasarnya, perasaan patah hati adalah normal. Namun tatkala
patah hati membuat kita menjadi gagal
move on selama bertahun-tahun, terpuruk sedih, bahkan sakit-sakitan, maka tentu ada yang salah dengan diri kita. Dalam syariat, patah hati dianggap sebagai kesalahan manusia yang tidak tepat dalam menyikapi perasaan.
Bukankah Allah Subhanahu wa ta’ala telah memperingatkan berulang kali agar kita tidak berharap kepada manusia? Kenapa mudah berharap berlebihan? Kenapa sulit mengendalikan perasaan? Pada akhirnya, diri kita sendirilah yang akan merasakan sakitnya sebab tak mampu untuk menjaga kesucian hati.
Bahkan Imam Syafi’i rahimahullah pernah berkata, “Ketika hatimu terlalu berharap kepada seseorang maka Allah timpakan ke atas kamu pedihnya sebuah pengharapan, supaya kamu mengetahui bahwa Allah sangat mencemburui hati yang berharap selain Dia. Maka Allah menghalangimu dari perkara tersebut agar kamu kembali berharap kepada-Nya.”
Namun demikian kita tak perlu terlarut lama dalam duka, karena ada kiat yang tentu saja sesuai dengan aturan syariat untuk mengatasi perasaan patah hati ini. Dirangkum dari berbagai sumber, berikut kiat dan caranya:
1. Meningkatkan intensitas membaca Al-Quran
Al-Quran bisa menjadi obat bagi orang-orang yang di dalam hatinya terdapat penyakit. Dengan memperbanyak membaca firman Allah SWT hati pasti menjadi lebih damai dan tenang. Di samping itu, usahakan juga untuk membaca Al-Quran terjemahan. Sebab dengan memahami makna-makna ayat Al-Quran kita pun bisa semakin meningkatkan iman.
2. Berwudhu dan salat
Ketika hati sedih, amarah memuncak, pikiran kalut dan tidak tenang maka segeralah mengambil wudhu dan jalankan shalat. Kedua aktivitasi ini (wudhu dan salat) bisa menjauhkanmu dari bisikan-bisikan syetan sekaligus meredahkan emosi.
3. Memperbanyak berzikir
Berzikir dapat menenangkan dan mententramkan hati. Dengan memperbanyak berzikir, segala masalah dan kegundahan hati akan hilang perlahan.
اَلَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا وَتَطۡمَٮِٕنُّ قُلُوۡبُهُمۡ بِذِكۡرِ اللّٰهِ ؕ اَلَا بِذِكۡرِ اللّٰهِ تَطۡمَٮِٕنُّ الۡقُلُوۡبُ
“Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: “Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan berzikir (mengingat) Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram” (Qs. ar-Ra’du: 28).
4. Berkumpul di majelis-majelis taklim (pengajian)
Daripada menghabiskan waktu dengan menangis di kamar dan memikirkan orang yang tidak membawa manfaat untuk hidup kita, lebih baik kita menyibukkan diri dengan hal-hal yang bermanfaat. Semisal berkumpul di majelis taklim (pengajian). Disana kita bisa berkenalan dengan orang-orang shaleh dan mendapatkan ilmu baru perihal agama yang dapat meningkatkan ketaqwaan kita.
5. Berhusnudzon kepada Allah SWT
Cara terakhir untuk mengobati patah hati dalam islam adalah dengan berprasangka baik (berhusnudzon) kepada Allah SWT. Mungkin kita dibuat patah hati agar tidak terhindar dari perbuatan maksiat. Atau mungkin orang tersebut tidak baik untuk kita, maka itu Allah jauhkan. Cobalah lapangkan hati. Sabar, ikhlas dan berhusnudzon. Dengan begitu hidup jadi semakin mudah dan hati bisa lebih gembira.
Wallahu A’lam
(wid)