Abu Bakar As-Shiddiq radhiyallahu ‘anhu adalah sahabat paling dekat di sisi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Beliau termasuk golongan orang paling awal memeluk Islam (As-Sabiqun Al-Awwalun).Kisah beliau sarat dengan hikmah dan dapat dijadikan pelajaran berharga oleh siapa saja. Dalam
Kitab Sejarah Khalifah Abu Bakar Siddiq diceritakan sebuah kisah menarik, ketika beliau dicela seorang Badui di hadapan Baginda Rasulullah.
Baca Juga: Kisah Menakjubkan Ketika Abu Bakar Memeluk Islam
Suatu hari, Rasulullah SAW bertamu ke rumah Abu Bakar. Ketika bercengkrama dengan Rasul tiba-tiba datang seorang Arab Badui menemui Abu Bakar dan langsung mencelanya.
Kata-kata makian keluar dari mulut orang Badui itu. Namun, Abu Bakar tidak menghiraukannya. Beliau melanjutkan perbincangan dengan baginda Rasulullah.
Melihat hal ini, Rasulullah pun tersenyum. Kemudian orang Arab Badui itu kembali memaki Abu Bakar dengan makian yang lebih kasar.Namun, dengan keimanan kokoh serta kesabarannya, Abu Bakar tetap membiarkan orang itu.
Rasulullah SAW kembali tersenyum. Semakin marahlah orang Badui tersebut. Untuk ketiga kalinya, ia mencerca Abu Bakar dengan kalimat yang lebih menyakitkan.
Kali ini, Abu Bakar tidak dapat menahan amarahnya. Beliau pun membalas makian orang Badui tersebut dengan makian pula.
Terjadilah perang mulut. Seketika itu, Rasulullah beranjak dari tempat duduknya. Nabi meninggalkan Abu Bakar tanpa mengucapkan salam. Melihat hal ini, Abu Bakar tersadar dan menjadi bingung.
Dikejarnya Rasulullah, kemudian Abu Bakar berkata: “Wahai Rasulullah, janganlah Anda biarkan aku dalam kebingungan yang sangat. Jika aku berbuat kesalahan, jelaskan kesalahanku!” ⠀
⠀
Rasulullah SAW menjawab: “Sewaktu ada orang Badui datang dengan membawa kemarahan lalu mencelamu, kulihat engkau tenang, diam dan tidak membalas. Aku bangga melihat engkau kuat menghadapi tantangan fitnah dan cacian. Aku tersenyum karena ribuan Malaikat di sekelilingmu mendoakan dan memohonkan ampun kepadamu.
Begitu pun yang kedua, ketika ia mencelamu dan engkau tetap membiarkannya, para Malaikat semakin bertambah banyak jumlahnya. Oleh sebab itu, aku tersenyum.
Namun, ketika yang ketiga ia mencelamu dan engkau membalasnya, maka seluruh Malaikat meninggalkanmu. Setelah itu, hadirlah Iblis di sisimu. Oleh karena itu, aku tidak ingin berdekatan denganmu.
Menangislah Abu Bakar ketika diberitahu tentang rahasia kesabaran bahwa itu adalah kemuliaan terselubung. Demikian sekelumit kisah Abu bakar yang penuh hikmah. Mudah-mudahan Ramadhan menjadikann kita orang-orang yang sabar dalam setiap keadaan. Aamiin!
Baca Juga: Kisah Abu Bakar Menghadapi Para Pembangkang Zakat yang Menyerbu Madinah
(rhs)