JAKARTA – Ustaz Milenial Najmi Al Malik menyebut puasa di masa pandemi
Covid-19 merupakan anugerah dari Allah SWT. Di mana umat Islam tidak lagi memikirkan diri sendiri dan keluarga melainkan berbagi dengan yang lain dan berharap agar pandemi segera berakhir. “Pandemi ini bukan menjadi musibah kita, pikirkan sebagai anugerah untuk meningkatkan kebersamaan, ketakwaan dan juga kesamaan senasib, sepenanggungan, sebangsa, setanah air,” kata Ustaz Najmi dalam podcast Aksi Nyata #DariKamuUntukIndonesia dengan tema Stop Rebahan, Yuk Perbanyak Amalan Sunah di Bulan Ramadhan, Senin (4/4/2022).
Menurut dia, bulan puasa di masa pandemi tidak hanya ketaatan iman kepada Allah SWT. Tetapi juga diperlukan amal saleh dengan melakukan berbagai aktivitas berpahala dengan wujud aksi nyata kepada sesama. Ustaz Najmi juga menyebut ada banyak aktivitas positif dalam rangka mengisi bulan Ramadhan. Misalnya mengejar amalan sunah, sahur, Sholat Tarawih, witir, membaca Al Qur’an, meramaikan masjid hingga membuat konten positif di media sosial.
Baca juga: Pertama dalam Sejarah, Umat Islam Buka Puasa dan Tarawih di Times Square New York
“Sahur merupakan sunah dari Rasulullah. Kalau tidak sahur fisik bertambah lemah dan yang terpenting meninggalkan amalan sunah yang diajarkan oleh Rasulullah,” kata dia.
Baca juga: Berniat Batalkan Puasa, Sahkah Ibadah Puasanya?
Bahkan tidur pun dapat menjadi ibadah dalam berpuasa. Jika pada malam harinya umat Islam dapat menghidupkan malam Ramadhan dengan memperbanyak amalan-amalan sunah hingga menjelang sahur.
“Baik Mekkah dan Madinah para sahabat dulu kalau menghidupkan malam Ramadhan itu sampai menjelang sahur. Artinya berlelah-lelah di malam hari untuk salat sunah luar biasa panjangnya, membaca Al Qur’an dan serangkaian ibadah yang lain sehingga kira-kira tubuh kita lelah. Maka ketika kita istirahat di siang hari bagi orang yang berpuasa sebab lelahnya di malam hari maka itu ibadah,”ujar dia.
(cip)