Jangan Putus Asa, Allah Sangat Senang Menerima Tobat Hamba-Nya – Bagyanews.com
Connect with us

Kalam

Jangan Putus Asa, Allah Sangat Senang Menerima Tobat Hamba-Nya

Published

on

Jangan Putus Asa, Allah Sangat Senang Menerima Tobat Hamba-Nya



loading…

Pengasuh Ponpes Al-Hawthoh Al-Jindaniyah Habib Ahmad bin Novel bin Salim Jindan menyampaikan kabar gembira kepada orang-orang yang bertobat. Betapa Allah Ta’ala sangat senang menerima tobat hamba-Nya.

Dalam satu kajiannya, Habib Ahmad menukil salah satu sabda Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa aalihi wa shahbihi wa sallam bahwa Allah berfirman:

أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِيْ بِيْ وَأَنَا مَعَهُ حَيْثُ يَذْكُرُنِيْ .وَاللهِ وَاللهِ أَفْرَحُ بِتَوْبَةِ عَبْدِهِ مِنْ أَحَدِكُمْ يَجِدُ ضَالَّتَهُ بِالْفَلاَةِ. وَمَنْ تَقَرَّبَ إِلَيَّ شِبْرًا تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ ذِرَاعًا وَمَنْ تَقَرَّبَ إِلَيَّ ذِرَاعًا تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ بَاعًا وَإِذَا أَقْبَلَ إِلَيَّ يَمْشِى أَقْبَلْتُ إِلَيْهِ أُهَرْوِلُ.

Aku ada pada dugaan hamba-Ku dan Aku bersamanya setiap saat ia berzikir menyebut-Ku. Demi Allah, Aku lebih senang menerima tobat hamba-Ku daripada (kegembiraan) seseorang dari kalian yang menemukan kembali untanya yang tersesat di gunung sahara. Barangsiapa yang mendekatkan diri kepadaku sejengkal, Aku mendekatinya sehasta, siapa yang mendekatkan diri kepada-Ku sehasta, Aku mendekatinya sedepa (dua hasta), dan siapa yang datang kepa­da-Ku berjalan, Aku datang kepadanya berlari-lari.” (Diriwayatkan oleh Imam Muslim dan Al-Bukhari)

Yang dimaksud dengan kata “mendekati” dalam Hadits tersebut di atas tidak seperti yang kita bayangkan dalam benak kita. Demikian pula mengenai kata jengkal, hasta. depa (dua hasta), berjalan, dan berlari-lari. Itu hanya sekadar kata kiasan untuk memudahkan pemahaman kita.

Dalam Hadis yang lain, setelah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasllam mengutip (mengulang) kata-kata tersebut, beliau mengucapkan: “Dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Mulia, Allah Maha Tinggi lagi Maha Mulia, Allah Maha Tinggi lagi Maha Mulia”, diulang sampai tiga kali. (HR Ahmad dan at-Thabrani).

Ucapan Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam itu merupakan dalil dan argumentasi yang sangat kuat, bahwa kalimat-kalimat Mahatinggi lagi Mahamulia tidaklah bermakna seperti yang telintas dalam angan-angan kita.

Adapun makna Hadits tersebut adalah bahwa Allah ridha menerima tobat hamba-Nya dan sangat senang. Lebih senang dan lebih ridha daripada orangyang kehilangan unta kemudian menemukannya di tengah gurun Sahara.

Demikian gembiranya karena unta itu baginya merupakan (bahan) makanan (dagingnya), minuman (susunya), dan alat (angkutan); yang pada mulanya ia sudah berputus asa untuk dapat menemukannya, bahkan sudah pasrah mati kelaparan dan kehausan.

Saking gembiranya orang itu hingga terlontar ucapan (tak disengaja) dari ujung lidahnya: “Ya Allah, Engkau adalah hambaku dan aku ada­lah tuhanmu!” (Diriwayatkan oleh Muslim)



Sumber Berita kalam.sindonews.com

#Jangan #Putus #Asa #Allah #Sangat #Senang #Menerima #Tobat #HambaNya

Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Copyright © 2021 BagyaNews.com. . All Rights Reserved