Kisah Adik Bertaubat dan Kakak yang Ingkar di Zaman Malik Bin Dinar – Bagyanews.com
Connect with us

Kalam

Kisah Adik Bertaubat dan Kakak yang Ingkar di Zaman Malik Bin Dinar

Published

on

Kisah Adik Bertaubat dan Kakak yang Ingkar di Zaman Malik Bin Dinar



loading…

Dalam Kitab Al-Mawa’izh Al-‘Usfuriyah, Syekh Muhammad bin Abu Bakar Ushfury menceritakan kisah dua bersaudara yang menganut kepercayaan Majusi pada zaman Malik bin Dinar, ulama abad ke-2 Hijriyah kelahiran Bashrah Irak (wafat di Kerala, India).

Kedua adik kakak ini telah menyembah api cukup lama, namun sang adik memilih bertaubat dan memeluk Islam sementara sang kakak tetap kepada kepercayaannya.

Berikut Kisahnya:

Si kakak telah menyembah api selama 73 tahun sedangkan si adik menyembahnya selama 35 tahun. Si adik berkata: “Kakak! Kemarilah! Mari kita coba apakah api yang kita sembah itu akan memuliakan kita atau membakar kita sebagaimana api membakar benda-benda lain yang tidak menyembahnya. Kalau api memuliakan kita maka kita tetap akan menyembahnya. Tetapi apabila api membakar kita, maka kita tidak akan menyembahnya lagi.”

Si kakak menjawab: “Baiklah. Aku setuju.” Kemudian si kakak dan si adik menyalakan api. “Kakak! Kamu dulu yang meletakkan tangan di atas api atau aku dulu?” tanya si adik. “Kamu dulu saja!” jawab si kakak.

Kemudian si adik pun meletakkan tangannya di atas api dan ternyata api membakar jari-jarinya. “Aaah,” teriak si adik kesakitan sambil segera menjauhkan tangannya dari atas api. “Hai api! Aku telah menyembahmu selama 35 tahun dan kamu telah membuatku sakit terbakar!” seru si adik. Dia melanjutkan: “Wahai kakakku! Mari kita menyembah Tuhan Yang Esa yang apabila kita berbuat dosa dan meninggalkan perintah-Nya selama misalnya 500 tahun maka Dia akan mengampuni dan memaafkan kita dengan kita melakukan ketaatan sebentar saja dan meminta ampun sekali saja.” Kemudian si kakak setuju dengan ajakan si adik.

Si adik berkata: “Kakak! Mari kita pergi menemui seseorang yang bisa memberikan petunjuk kepada kita pada jalan yang lurus dan mengajari kita agama Islam.” Setelah itu, mereka bersama-sama sepakat untuk menemui Malik bin Dinar yang dikenal sangat alim agar menuntun mereka masuk Islam.

Kemudian mereka pergi kepda Malik bin Dinar dan menemuinya. Setelah sampai di tempat Malik bin Dinar berada, mereka mendapatinya tengah berada di daerah datar Bashrah sedang berada di perkumpulan orang- orang sambil memberikan nasehat kepada mereka. Banyak sekali orang-orang yang berkumpul di majelis ilmunya.

Ketika si kakak dan si adik melihat Malik bin Dinar, si kakak berkata kepada si adik: “Aku telah berubah pikiran. Aku tidak akan masuk Islam karena sebagian besar usiaku telah aku habiskan untuk menyembah api. Andai aku masuk Islam dan masuk ke dalam agama Muhammad, maka para keluarga dan para tetanggaku akan mencelaku. Menyembah api lebih baik bagiku daripada menerima celaan mereka.”

“Jangan kakak! Celaan mereka bisa hilang tetapi menyembah api tidak bisa hilang,” pinta si adik. Tetapi si kakak tetep saja tidak memperdulikan omongan si adik. “Ya sudah! Kembali sana dengan kepercayaanmu menyembah api. Kamu adalah orang yang celaka dan anak dari orang celaka pula. Sungguh orang yang celaka di dunia dan akhirat!” kata si adik kepada si kakak.



Sumber Berita kalam.sindonews.com

#Kisah #Adik #Bertaubat #dan #Kakak #yang #Ingkar #Zaman #Malik #Bin #Dinar

Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Copyright © 2021 BagyaNews.com. . All Rights Reserved