Perintah Menaati Allah dan Makna Menyembah Setan – Bagyanews.com
Connect with us

Kalam

Perintah Menaati Allah dan Makna Menyembah Setan

Published

on

Perintah Menaati Allah dan Makna Menyembah Setan



loading…

Surah Yasin ayat 60-61 berisi perintah Allah kepada anak cucu Adam agar menaati Allah SWT dan meninggalkan menyembah setan. Allah SWT memperingatkan untuk tidak mengikuti setan karena setan adalah musuh yang nyata sejak awal penciptaan manusia yaitu ketika Adam AS dan Hawa tertipu oleh bujuk rayu setan.

Allah SWT berfirman:

اَلَمْ اَعْهَدْ اِلَيْكُمْ يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ اَنْ لَّا تَعْبُدُوا الشَّيْطٰنَۚ اِنَّهٗ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِيْنٌ
وَاَنِ اعْبُدُوْنِيْ ۗهٰذَا صِرَاطٌ مُّسْتَقِيْمٌ

Bukankah Aku telah memerintahkan kepadamu wahai anak cucu Adam agar kamu tidak menyembah setan? Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagi kamu, dan hendaklah kamu menyembah-Ku. Inilah jalan yang lurus.” (QS Yasin : 60-61)

Baca juga: Surat Yasin Ayat 58-59: Salam Perpisahan Penghuni Surga dengan Para Pendosa

Berkenaan dengan terjemah versi Kemenag pada surah Yasin ayat 60-61 di atas, kata a’had (اَعْهَدْ) di terjemahkan dengan ‘aku memerintahkan’. Selain makna ini, beberapa mufasir berbeda-beda dalam mengemukakan penafsirannya. Misalnya penafsiran yang dilakukan oleh Abu Ja’far Muhammad bin Jarir al-Thabari dalam Jami’ al-Bayan ‘an Ta’wil Ay al-Qur’an, atau yang masyhur di sebut dengan Tafsir Thabari.

Dalam karyanya tersebut, al-Thabari menafsirkan kata a’had (اَعْهَدْ) dengan kata ‘ushi (أوص) dan kata amur (أمر). Masing-masing kata tersebut bermakna aku mewasiatkan dan aku memerintahkan. Jika melihat dari kedua kata tersebut, Kemenag memilih menggunakan kata amur (أمر) untuk menafsirkan kata a’had (اَعْهَدْ) . Hal ini berbeda dengan makna yang digunakan oleh Quraish Shihab.

Quraish Shihab dalam Tafsir al-Misbah lebih memilih untuk menafsirkan kata a’had (اَعْهَدْ) dengan kata ‘ushi (أوص), yaitu “aku wasiatkan”. Secara bahasa kata a’had yang berasal dari kata ‘ahd (عهد) memang sinonim dengan kata washiyah (وصية). Hal ini sebagaimana tertera dalam kamus al-Mishbah al-Munir fi Gharib al-Syarh al-Kabir li al-Rafi’i karya al-Fayyumi.

Dalam menafsirkan ayat 60 Ath-Thabari menyatakan Allah SWT seakan mengatakan, “bukankah aku telah mewasiatkan dan memerintahkan kalian ketika di dunia untuk tidak menyembah setan? Kalian malah mentaati setan dalam bermaksiat kepada Allah SWT”.

Kalimat innahu lakum ‘aduwwun mubiin, al-Thabari menerangkan bahwa Allah SWT telah memperingatkan untuk tidak mengikuti setan karena setan adalah musuh yang nyata sejak awal penciptaan manusia yaitu ketika Adam AS dan Hawa tertipu oleh bujuk rayu setan.



Sumber Berita kalam.sindonews.com

#Perintah #Menaati #Allah #dan #Makna #Menyembah #Setan

Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Copyright © 2021 BagyaNews.com. . All Rights Reserved