Pencetus Spirit Doll dalam Sejarah Penyimpangan Akidah Manusia – Bagyanews.com
Connect with us

Kalam

Pencetus Spirit Doll dalam Sejarah Penyimpangan Akidah Manusia

Published

on

Pencetus Spirit Doll dalam Sejarah Penyimpangan Akidah Manusia



loading…

Tg DR Miftah el-Banjary MA
Pakar Ilmu Linguistik Arab,
Pimpinan Majelis Dalail Khairat Komunitas Indonesia-Malaysia

“Inilah Tuhan Musa, Tuhan kita semua, wahai kaumku Bani Israel!” Seru Samiri pada kaummya. “Dialah Tuhan yang akan memberikan keselamatan, perlindungan, kebahagiaan, ketentraman, bahkan kekayaan dan keberlimpahan pada kalian semua!”

Begitulah kira-kira seruan Samiri sembari menunjukkan dan memperlihatkan boneka ajaib berbentuk patung anak sapi yang bisa mengeluarkan suara mendengus dan bergerak-gerak terhadap kaumnya Bani Israel yang ketika itu mereka baru saja diselematkan oleh Nabi Musa dari cengkraman kekuasaan Fir’aun Ramses II yang sadis dan kejam.

Belum genap 40 hari, mereka ditinggalkan oleh Nabi Musa pergi sementara untuk bermunajat memenuhi panggilan Allah Ta’ala di Jabal (Bukit) Thursina, sebagian kecil umatnya sudah ada yang melakukan penyimpangan melakukan penyembahan terhadap boneka magis/patung anak sapi hasil cipta karya Samiri.

Di tengah-tengah kekosongan kaum Bani Israel yang sedang ditinggalkan oleh Nabi Musa selama bermunajat 40 hari 40 malam di Thursina, Samiri yang mengetahui adanya rasa bersalah kaumnya yang membawa harta berharga berupa emas yang mereka bawa dari harta milik kekayaan orang-orang Egypt sewaktu di Mesir, dia mengusulkan agar menebusnya dengan menjadikan emas-emas tersebut sebagai Tuhan sesembahan.

Samiri yang masih memiliki kekerabatan dekat dengan Nabi Musa dan Nabi Harun, pada awalnya merupakan penyembah dewa Sapi sewaktu masih berada di Mesir. Dia sangat kagum dan terinspirasi dengan sesembahan penduduk Egypt di Mesir yang memiliki banyak dewa-dewi.

Kerinduan Samiri terhadap patung sesembahan dewa-dewi inilah yang membuat Samiri masih ingin menghadirkan patung sesembahan dalam bentuk nyata. Akhirnya, Samiri mengusulkan agar emas-emas milik kaum Bani Israel dikumpulkan, selanjutnya dilebur menjadi cetakan patung anak sapi yang telah ia siapkan lebih dahulu.

Samiri yang merupakan salah satu dari 600 ribu kaum Bani Israel yang ikut menyaksikan kemukjizatan Nabi Musa pun secara langsung dapat menyaksikan bantuan malaikat Jibril yang turun dengan kuda putihnya.

Samiri yang mengetahui kedatangan Jibril yang memacu agar kereta perang bala tentara pasukan Ramses II mengejar hingga ke laut merah pun sempat mengambil bekas tanah pijakan kuda Jibril. Tanah tersebut lah yang disimpannya.

Pada proses pembuatan patung anak sapi itulah, Samiri tidak lupa menaburkan tanah bekas pijakan kuda malaikat Jibril pada cairan emas yang dilebur, sehingga manakala tercipta patung anak sapi tersebut patung itu pun dapat hidup bergerak-gerak.



Sumber Berita kalam.sindonews.com

#Pencetus #Spirit #Doll #dalam #Sejarah #Penyimpangan #Akidah #Manusia

Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Copyright © 2021 BagyaNews.com. . All Rights Reserved