Anjing, Tongkat, dan Sang Sufi – Bagyanews.com
Connect with us

Kalam

Anjing, Tongkat, dan Sang Sufi

Published

on

Anjing, Tongkat, dan Sang Sufi



loading…

Kisah berikut diambil dari karya Attar Divine Book (the Ilahi-Nama) beredar di kalangan para darwis dari “Jalan Kesalahan” (Path of Name), dan dianggap berasal dari Hamdun Si Pengelantang, pada abad ke-19.

Idries Shah dalam bukunya berjudul “Tales of The Dervishes” menukil kisah ini. Berikut kisahnya:

Baca juga: Kisah Sufi Tarekat Asaaseen: Orang Berjalan di Atas Air

Suatu hari seorang lelaki berpakaian sufi sedang berjalan-jalan. Di tengah jalan dilihatnya seekor anjing yang tanpa sebab dan tanpa alasan dipukulnya keras keras dengan tongkat. Anjing itu meraung kesakitan dan lari kepada guru agung Abu Said. Anjing itu rebah di dekat kaki Abu Said, Sambil terus menjilati lukanya, ia menuntut keadilan atas kekejaman lelaki berpakaian sufi itu.

Orang bijak itu mempertemukan keduanya. Kepada Sufi itu ia berkata, “Hai, orang yang tak berbelas kasih! Teganya engkau menyakiti makhluk malang ini! Lihatlah hasil perbuatanmu!”

Jawab Sufi itu, “Sekali-kali ini bukan salahku. Aku memukulnya bukan hanya karena ia menyalak, tetapi juga karena ia telah mengotori jubahku.”

Tetapi, anjing itu bersikukuh dengan pengaduannya.

Kemudian, guru tiada banding itu berkata kepada anjing itu, “Daripada menunggu datangnya Pembalasan Terakhir, biarlah kini aku membalas rasa sakit yang kau alami.”

Kata anjing itu, “Alangkah luhur dan bijaknya engkau, guru! Ketika kulihat orang ini berpakaian seperti seorang sufi, aku mengira ia takkan menyakitiku. Seandainya kulihat seorang berpakaian biasa, seperti biasa aku akan segera menyingkir dan jalan agar ia bisa lewat. Aku telah salah sangka bahwa penampilan lahiriah menandakan batin yang suci. Jika guru hendak menghukumnya maka ambillah daripadanya jubah Orang Terpilih itu. Tanggalkan darinya pakaian Orang-orang Saleh …”

Baca juga: Kisah Sufi Jalaluddin Rumi: Saudagar dan Darwis Kristen

Idries Shah mengatakan anjing itu telah mencapai Tingkatan tertentu dalam Jalan Kebenaran. Sungguh keliru anggapan bahwa seorang manusia nisaya lebih baik daripadanya.

‘Pengondisian’ yang digambarkan dalam kisah ini dengan Jubah Darwis sering disalahartikan oleh kaum esoteris dan agamawan dari berbagi kalangan sebagai sesuatu yang berhubungan dengan pengalaman atau nilai yang sesungguhnya.

Kisah ini juga telah diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia antara lain oleh Ahmad Bahar dalam bukunya berjudul Harta Karun dari Timur Tengah – Kisah Bijak Para Sufi. Juga oleh Sapardi Djoko Damono dalam buku Kisah-Kisah Sufi, Kumpulan Kisah Nasehat Para Guru Sufi Selama Seribu Tahun yang Lampau.

Baca juga: Kisah Sufi Syaikh Ali Farmadhi: Orang yang Hidupnya Tak Terpahami

(mhy)



Sumber Berita kalam.sindonews.com

#Anjing #Tongkat #dan #Sang #Sufi

Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Copyright © 2021 BagyaNews.com. . All Rights Reserved