Kecurigaan Perselingkuhan dalam Peti Kuno Nuri Bey – Bagyanews.com
Connect with us

Kalam

Kecurigaan Perselingkuhan dalam Peti Kuno Nuri Bey

Published

on

Kecurigaan Perselingkuhan dalam Peti Kuno Nuri Bey



loading…

Idries Shah dalam bukunya berjudul “Tales of The Dervishes” menulis kisah sufi yang menggelitik. Kisah berjudul “Peti Kuno Nuri Bey” ini memiliki makna mendalam di samping pesan moral yang jelas.

Menurut Idries Shah, kisah ini merupakan bagian dari naskah para darwis pengembara (Kalandar). Panutan mereka adalah Yusuf dari Andalusia dari abad ke-13. Dahulu jumlah mereka sangat banyak di Turki. Berikut kisahnya:

Baca juga: Kisah Sufi Abdullah Ansar: Bila Takdir Telah Campur Tangan

Nuri Bey adalah seorang Albania yang suka termenung dan disegani. Ia menikahi wanita berusia jauh lebih muda darinya.

Suatu malam ketika ia pulang ke rumah lebih awal dari biasanya, seorang pelayan yang setia datang padanya dan berkata:

“Istri Tuan berperilaku mencurigakan. Ia berada di kamarnya dengan sebuah peti besar, cukup besar untuk ditempati seorang lelaki; peti itu dulunya milik nenek Tuan.”

“Mestinya peti itu hanya berisi beberapa sulaman kuno. Hamba yakin di dalamnya kini terdapat lebih dari sekadar sulaman. Tetapi nyonya tak akan mengizinkan hamba, pelayanmu yang paling setia, untuk melihat ke dalam peti.”

Nuri pergi ke kamar istrinya, dan menemukannya duduk sedih di sebelah peti kuno besar itu.

“Boleh aku menengok isi peti itu?”

“Karena kecurigaan seorang pelayan, atau karena engkau tidak percaya padaku?”

“Bukankah lebih mudah bila engkau membukanya saja tanpa memusingkan alasanku?” timpal Nuri.

“Tidak bisa.”

“Apa petinya terkunci?”

“Ya.”

“Di mana kuncinya?”

Ia menunjukkan kunci itu, “Usir pelayan itu, dan akan kuberikan kunci ini padamu.”

Pelayan itu dipecat. Wanita itu menyerahkan kunci peti lalu keluar kamar dengan pikiran galau.

Baca juga: Kisah Sufi Ahmad Al-Badawi: Ketika Api Mulai Disembah dan Orang-Orang Tidak Waras

Nuri Bey berpikir lama. Kemudian, dipanggilnya empat orang tukang kebunnya. Malam itu juga mereka bersama-sama mengangkat peti itu tanpa membukanya ke tempat yang jauh, dan menguburnya.

Masalah itu tak pernah diungkit-ungkit lagi.

Kisah ini diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, dalam versi yang lebih dikembangkan, lewat buku Stambul Nights karya H.G. Dwight yang terbit di Amerika Serikat tahun 1916 dan 1922.

Kisah ini juga telah diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia antara lain oleh Ahmad Bahar dalam bukunya berjudul Harta Karun dari Timur Tengah – Kisah Bijak Para Sufi. Juga oleh Sapardi Djoko Damono dalam buku Kisah-Kisah Sufi, Kumpulan Kisah Nasehat Para Guru Sufi Selama Seribu Tahun yang Lampau.

Baca juga: Kisah Sufi, Ketika Seorang Darwis Mabuk Kepayang oleh Senyum Putri Raja

(mhy)



Sumber Berita kalam.sindonews.com

#Kecurigaan #Perselingkuhan #dalam #Peti #Kuno #Nuri #Bey

Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Copyright © 2021 BagyaNews.com. . All Rights Reserved