Selama 23 tahun berdakwah di Makkah dan Madinah, Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam tidak pernah menyampaikan kebenaran dengan menyakiti perasaan orang yang diajaknya. Tidak ada kata-kata kotor menyertai, tak ada kemarahan yang mengikuti. Bahkan menyindir orang lain tidak pernah dilakukan oleh Rasulullah. Tak satupun sahabat tersakiti dari sosok makhluk yang agung ini.
Baca Juga: 23 Akhlak Nabi Muhammad yang Menakjubkan Layak Diteladani
Tak heran jika para ulama berkata: “Tak ada manusia yang dalam dirinya terkumpul kesempurnaan kecuali ada pada diri Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam (SAW).”
Berikut 5 cara Dakwah Nabi Muhammad sebagaimana dikutip dari Buku “Manusia Yang Tidak Seperti Manusia” karya Ustaz Ahmad Zarkasih.
1. Tidak Menghina Orang yang Salah
Dalam Sahih Al-Bukhari dalam Bab Shalat Tahajjud, Nabi pernah memberikan nasihat kepada para sahabat untuk tidak mengikuti ‘Fulan’, sebab si “Fulan” malam hari bangun, tapi tidak sholat. Maksudnya kalau bangun di malam hari, sempatkan sholat malam. Jangan ikuti perilaku si “Fulan” yang jelas terindikasi buruk oleh Nabi.
“Wahai Abdullah, jangan jadi seperti Fulan: dia itu bangun di malam hari akan tetapi tidak sholat malam.” (HR Al-Bukhari)
Hebatnya tak ada nama yang disebut Nabi. Walaupun beliau tahu siapa yang tidak sholat, beliau tidak menyebut nama orang tersebut, agar tidak dipandang rendah sahabat lain yang membuat si “Fulan” jadi malu. Begitulah cara Rasulullah menutupi aib orang lain.
2. Selalu Menyenangkan Hati Orang Lain
Muslim bin al-Hajjaj dalam Sahih-nya pernah meriwayatkan cerita rumah tangga Nabi, yang pulang ke rumah Sayyidah ‘Aisyah, lalu bertanya tentang ketersediaan makanan di rumahnya. Ternyata, tidak ada makanan yang bisa dimakan. Nabi marah? Tidak! Justru Nabi membalas: “Ya sudah kalau begitu saya puasa saja.”
Mungkin beda ceritanya kalau itu terjadi di rumah kita. Bukan tidak mungkin kita akan marah, bahkan marah dengan plus-plusnya. Begitulah sosok Nabi, di tempat yang ‘wajar’ marah, tapi beliau justru memilih ibadah.