Mengenal 2 Metode Penentuan Hilal, Ini Perbedaannya – Bagyanews.com
Connect with us

Kalam

Mengenal 2 Metode Penentuan Hilal, Ini Perbedaannya

Published

on

Mengenal 2 Metode Penentuan Hilal, Ini Perbedaannya

[ad_1]


loading…

Metode penentuan hilal atau penanda awal bulan Hijriyah perlu dipahami umat Islam. Ada dua metode yang selalu berpolemik, yaitu metode Rukyatul Hilal bil Fi’ly (Rukyat) dan metode Hisab (perhitungan astronomi). Hilal adalah istilah Arab untuk bulan sabit pertama atau bulan baru setelah ijtima’. Bulan sabit muda pertama ini dapat dilihat setelah terjadinya konjungsi (ijtima’, bulan baru) pada arah dekat matahari terbenam yang menjadi acuan permulaan bulan dalam kalender Islam.

Baca Juga: Awal Puasa Ramadhan 2022, Wapres: Kemungkinannya Akan Sama

Pengalaman tahun-tahun sebelumnya, penentuan awal bulan Ramadhan, Syawal dan bulan-bulan lain dalan kalender Hijriyah sering terjadi perbedaan di Indonesia. Hal ini kerap menyita energi umat Islam. Perbedaan metode rukyat (pengamatan hilal) dan metode hisab (perhitungan astronomi) memang sulit untuk disatukan. Butuh toleransi konsepsi dan penggabungan antarkedua konsep yang nantinya melahirkan titik temu.

Berikut Dalil penentuan awal bulan Qomariyah:

يَسۡـــَٔلُوۡنَكَ عَنِ الۡاَهِلَّةِ ‌ؕ قُلۡ هِىَ مَوَاقِيۡتُ لِلنَّاسِ وَالۡحَجِّ ؕ وَلَيۡسَ الۡبِرُّ بِاَنۡ تَاۡتُوا الۡبُيُوۡتَ مِنۡ ظُهُوۡرِهَا وَلٰـكِنَّ الۡبِرَّ مَنِ اتَّقٰى‌ۚ وَاۡتُوا الۡبُيُوۡتَ مِنۡ اَبۡوَابِهَا ۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ لَعَلَّکُمۡ تُفۡلِحُوۡنَ

Artinya: “Mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang bulan sabit. Katakanlah, “Itu adalah (penunjuk) waktu bagi manusia dan (ibadah) haji.” Dan bukanlah suatu kebajikan memasuki rumah dari atasnya, tetapi kebajikan adalah (kebajikan) orang yang bertakwa. Masukilah rumah-rumah dari pintu-pintunya, dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung.” (QS Al-Baqarah: 189)

Dalam Hadis diterangkan, Humaid bin Mas’adah Al-Bahily bercerita kepadaku: Bisr bin Mufadhal bercerita kepada kami: Salamah bin Al-Qamah bercerita kepada kami, dari Nafi’ dari Abdullah bin Umar, Ia berkata: “Saya mendengar Rasulullah bersabda: (jumlah bilangan) bulan ada 29 hari. Apabila kalian melihat hilal (Ramadhan) , maka berpuasalah. Dan apabila kalian melihat hilal (Syawal) maka berbukalah. Namun apabila kalian terhalangi (oleh mendung) maka kadarkanlah.” (HR Muslim)

Mari kita lihat perbedaan keduanya dilansir dari Jurnal “Fiqih Hisab Rukyah di Indonesia” karya Dosen STAIN Kudus, Jaenal Arifin.

1. Metode Rukyatul Hilal
Rukyah secara harfiah berarti melihat. (Ahmad Warson Munawwir, 1984). Arti yang paling umum adalah melihat dengan mata kepala. Yang dimaksud di sini adalah ru’yah al-hilal, yakni melihat atau mengamati hilal pada saat matahari terbenam menjelang awal bulan Qomariyyah dengan mata atau teleskop.

[ad_2]

Sumber Berita kalam.sindonews.com

#Mengenal #Metode #Penentuan #Hilal #Ini #Perbedaannya

Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Copyright © 2021 BagyaNews.com. . All Rights Reserved