Sehingga disebutkan di dalam sebagian hadis yang shahih:
أن الشيطان يرسل أولاده ليحارشوا بين الناس ، فيقول أحدهم : ما زلت به حتى فارق امرأته ، فيقول له : أنت أنت ، وفي حديث آخر : ما زلت به حتى قتل ، فيقول له : أنت أنت.
“Bahwasannya setan mengutus anak-anaknya untuk merusak di antara manusia, maka salah seorang dari mereka berkata:
“Aku akan bersamanya sampai dia menceraikan istrinya”
Baca juga: Dampak Maksiat, Rugi di Dunia dan Akhirat
Maka Setan pun berkata kepadanya:
“Kamu hebat”
Dan di dalam hadis yang lain disebutkan :
Aku akan senantiasa bersamanya sampai dia membunuh, maka setan pun berkata:
“Kamu hebat”.
Dan usaha setan ini sudah jadi kenyataan. Problem suami istri dengan efek perceraiannya sudah menjadi hal yang mahfum (biasa) di rumah-rumah orang-orang muslim. Hal ini menjadi problem sendiri di kalangan umat.
Baca juga: Niat Sholat Tahajud dan Witir, Cara serta Waktunya
Asy Syaikh Al-Allamah Muqbil Ibnu Hadi Al-Wadi’i rahimahullah, berpendapat, sejatinya adalah suami istri hendaknya melakukan tolong menolong dalam hal melakukan kebaikan dan ketakwaan dan saling mengisi dalam hal kesabaran di dalam masalah rumah tangga.
Beliau menasihatkan hendaknya pada suami dan istrk untuk sama-sama berakhlak mulia. Maka seyogyanya bagi seorang laki-laki untuk berbuat baik terhadap istrinya. Hal ini sebagaimana telah dinasihatkan Rasulullah di dalam hadis hadis:
” استوصوا بالنساء خيرا فإنما هن عوان عندكم ”
“Berilah wasiat terhadap para wanita dengan kebaikan karena sesungguhnya mereka adalah penolong disisi kalian” Yakni mereka seperti tawanan.
Baca juga: Hati-hati, Muslimah Milenial Sangat Rentan Izzah dan Iffah
Dan Allah subhanahu wa ta’ala berfirman: