Bergembira Menyambut Ramadhan, Inilah Dasar Anjurannya dalam Hadis – Bagyanews.com
Connect with us

dasar hadisnya

Bergembira Menyambut Ramadhan, Inilah Dasar Anjurannya dalam Hadis

Published

on


BagyaNews.com Menyambut bulan suci Ramadan dengan rasa penuh kebahagiaan memiliki keutamaan tersendiri. Tidak heran jika di berbagai daerah diadakan kegiatan sosial yang sebenarnya bila diperhatikan tujuannya adalah memeriahkan datangnya bulan suci. 

Ramadan bukan bulan biasa. Satu bulan yang paling utama di antara bulan-bulan lainnya dalam Islam. Ada banyak keutamaan di dalamnya. Sejak dari ibadah hati, ibadah fisik, ibadah invidual hingga ibadah sosial. Hampir semua tindakan seorang Muslim dapat dinilai ibadah pada bulan ini. Pahala ibadah dianugerahkan begitu luasnya. Seperti obral diskon jelang lebaran.

Bergembira menyambut Ramadhan dengan rasa penuh kebahagiaan memiliki keutamaan tersendiri. Tidak heran jika di berbagai daerah diadakan kegiatan sosial yang sebenarnya bila diperhatikan tujuannya adalah memeriahkan datangnya bulan suci. 

Umat Islam tidak bisa tidak, akan tetap bergembira akan kedatangan bulan Ramadan. Ini berdasarkan hadis sahih dari dari Abu Hurayrah bahwa baginda Nabi ﷺ pernah bersabda:

قَدْ جَاءَكُمْ رَمَضَانُ، شَهْرٌ مُبَارَكٌ، افْتَرَضَ اللهُ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ، تُفْتَحُ فِيهِ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ، وَتُغْلَقُ فِيهِ أَبْوَابُ الْجَحِيمِ، وَتُغَلُّ فِيهِ الشَّيَاطِينُ، فِيهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ، مَنْ حُرِمَ خَيْرَهَا، فَقَدْ حُرِمَ

“Telah datang kepada kalian bulan Ramadan, bulan yang diberkahi. Allah mewajibkan atas kalian berpuasa padanya. Pintu-pintu surga dibuka padanya. Pintu-pintu Al-Jaḥīm (Neraka) ditutup. Setan-setan dibelenggu. Didalamnya terdapat sebuah malam yang lebih baik dibandingkan Seribu bulan. Siapa yang dihalangi dari kebaikannya, maka sungguh ia terhalangi.” (HR Ahmad)

Hadis ini diriwayatkan oleh ‘Abdurrazzaq dalam Al-Mushannaf, Ibnu Abi Syaybah dalam Al-Kitab Al-Mushannaf fil-Ahadits wal-Atsar, Isḥāq bin Rahuyah dalam Musnad-nya, Aḥmad dalam Musnad-nya, ‘Abdu bin Humayd (w. 249) dalam Al-Muntakhab, dan At-Tusi (w. 312) dalam Mukhtashar Al-Ahkam (3/297).

Al-Hafizh Ibnu Rajab Al-Hanbali (w. 795) menjelaskan setelah menukil hadis di atas,

كيف لا يبشر المؤمن بفتح أبواب الجنان كيف لا يبشر المذنب بغلق أبواب النيران كيف لا يبشر العاقل بوقت يغل فيه الشياطين من أين يشبه هذا الزمان زمان.

“Bagaimana tidak gembira? seorang mukmin diberi kabar gembira dengan terbukanya pintu-pintu surga. Tertutupnya pintu-pintu neraka. Bagaimana mungkin seorang yang berakal tidak bergembira jika diberi kabar tentang sebuah waktu yang di dalamnya para setan dibelenggu. Dari sisi manakah ada suatu waktu menyamai waktu ini (Ramadan).” (Lataif Al-Ma’arif, hlm. 348).

Sampai di sini jelaslah bahwa bergembra menyambut ramadhan serta bahagia atas datangnya bulan suci Ramadan memiliki keutamaan tersendiri. Ungkapan kebahagiaan ini hendaknya dilakukan dengan cara yang tidak bertentangan yang sesuai dengan syariat Islam.





Sumber Berita harakah.id

#Bergembira #Menyambut #Ramadhan #Inilah #Dasar #Anjurannya #dalam #Hadis

Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Copyright © 2021 BagyaNews.com. . All Rights Reserved