Kalimat tahlil singkat. Foto istimewa
Bacaan tahlil singkat dan lengkap ini sesuai sunnah yang diajarkan Nabi Shallallahu alaihi wa sallam. Bacaan tahlil ini sering dibaca untuk mendoakan ahli kubur atau orang yang baru meninggal dunia. Bagi masyarakat muslim di Indonesia, Tahlilan sudah menjadi tradisi. Juga ketika ziarah kubur seperti yang sering dilakukan di hari raya Idulfitri.Tahlil atau kalimat
La ilaha illallah atau
لا إله إلا الله
merupakan dzikir paling afdhol (utama) sebagaimana dalam Hadis yang disandarkan kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam (Hadits Marfu’) berikut:
أَفْضَلُ الذِّكْرِ لَا إِلَهَ إِلَّا الله
Artinya: “Dzikir yang paling utama adalah lafaz laa ilaha illallah.”
Salah satu keutamaannya diterangkan dalam Hadis dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah SAW bersabda yang artinya: “Musa berkata, ‘Ya Robb, ajarkanlah aku satu kalimat yang dengannya aku berdzikir kepada-Mu dan berdoa. Allah berfirman: ‘Katakanlah wahai Musa, “Laa ilaaha illallaah”. Lalu Musa berkata: ‘Ya Robb, semua hamba-Mu mengucapkannya.’
Abu Bakar as-Shiddiq berkata: “Hendaklah kamu membaca “La ilaha illallah dan istigfar.” Bacalah keduanya berulang kali, maka sesungguhnya Iblis berkata, “Aku membinasakan manusia dengan perbuatan dosanya, dan mereka membinasakanku dengan membaca ‘La ilaha illallah’ dan istighfar, maka ketika aku mengetahui yang demikian, mereka aku hancurkan dengan hawa nafsunya, mereka mengira mendapat petunjuk.” (Riwayat Abu Ya’la)
Berikut susunan bacaan Tahlil secara lengkap :
1. Kalimat Pembuka
أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحيمِ
اِلَى حَضْرَةِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ وَاَلِهِ وصَحْبِهِ شَيْءٌ لِلهِ لَهُمُ الْفَاتِحَةُ
A’uudzubillaahi minasy Syaithonir-rajiim. Bismillaahir Rahmaanir Rahiim. Ilaa hadhrotin Nabiyyi shollallohu ‘alaihi wasallama wa aalihi washohbihi syai un lillaahi lahumul Faatihah.
Artinya: “Aku berlindung kepada Allah dari gangguan setan yang terkutuk. Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Untuk yang terhormat Baginda Nabi Muhammad SAW, segenap keluarga, dan para sahabatnya. Bacaan Al-Fatihah ini kami tujukan kepada Allah dan pahalanya untuk mereka semua. Al-Fatihah…”
ثُمَّ إلَى حَضْرَةِ إِخْوَانِهِ مِنَ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَاْلأَوْلِيَاءِ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَالصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَاْلعُلَمَاءِ وَاْلمُصَنِّفِيْنَ وَجَمِيْعِ اْلمَلاَئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ اَلْفَاتِحَةْ
ثُمَّ إليَ جَمِيْعِ أَهْلِ اْلقُبُوْرِ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ مِنْ مَشَارِقِ اْلاَرْضِ وَمَغَارِبِهَا بَرِّهَا وَبَحْرِهَا خُصُوْصًا اَبَاءَنَا وَأُمَّهَاتِنَا وَأَجْدَادَنَا وَجَدَّاتِنَا وَمَشَايِخَنَا مَشَايِخِنَا وَلِمَنِ اجْتَمَعْنَا هَهُنَا بِسَبَبِهِ وَخُصُوْصًا
(sebut nama mayit)…
اَلْفَاتِحَةْ
Artinya: “Kemudian untuk seluruh para Nabi dan Rasul, para wali, para syuhada, orang-orang shalih, para sahabat, para tabi’in, para ulama yang mengamalkan ilmunya, serta para Malaikat yang selalu beribadah, Al-Faaatihah! Kemudian untuk seluruh penghuni kubur dari kalangan muslim laki-laki dan perempuan, kaum mukmin laki-laki dan perempuan, dari belahan bumi timur dan barat, di laut dan di darat, terutama kepada bapak-bapak dan ibu-ibu kami, kakek dan nenek kami, lebih utamakan lagi kepada orang yang menyebabkan kami berkumpul di sini dan terkhusus untuk …. (sebut nama mayit bin fulan). Al-Faatihah!
2. Membaca Surat Al-Fatihah
3. Mengucap Tahlil dan Takbir
لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ
Artinya: “Tiada tuhan yang layak disembah kecuali Allah. Allah Maha Besar.”
4. Membaca Surat Al-Falaq (1 Kali)
Setelah membaca surat Al-Falaq, kemudian mengucap Tahlil dan Takbir
لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ
Artinya: “Tiada tuhan yang layak disembah kecuali Allah. Allah Maha Besar.”