Published
11 bulan agoon
BagyaNews.com – Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin menghadiri Pembukaan Perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2024 di Main Hall Bursa Efek Indonesia, Jl. Jenderal Sudirman, Kav. 52-53, Senayan, Jakarta, Selasa (02/01/2024).
Pada kesempatan tersebut, Wapres memaparkan tiga strategi untuk memajukan pasar modal Indonesia.
Pertama, dimulai dengan peningkatan inovasi dan pemanfaatan teknologi digital dalam layanan kepada para investor di pasar modal.
“Para pelaku pasar modal terkait harus didorong agar terus mengembangkan produk dan layanan yang lebih ramah digital,” tegas Wapres.
Wapres menilai, pemanfaatan platform digital ini akan semakin mempermudah akses pasar modal dan menarik minat masyarakat, khususnya generasi muda dan milenial.
Lebih lanjut Wapres menyampaikan, bursa tidak lagi eksklusif milik korporasi besar, tapi juga rumah pendanaan bagi Usaha Kecil dan Menengah (UKM).
Dengan demikian, penggunaan teknologi ini juga harus berbanding lurus dengan pengetahuan masyarakat, agar para pelaku UKM serta masyarakat umum dapat memperoleh akses pembiayaan dari pasar modal.
“Kedua, optimalkan dan kembangkan potensi pembiayaan melalui pasar modal dengan peningkatan literasi kepada masyarakat,” tutur Wapres.
“OJK (Otoritas Jasa Keuangan) berperan krusial, khususnya dalam penyiapan strategi dan kebijakan yang inklusif dan berkelanjutan.
OJK juga diharapkan terus mendorong perluasan dan pemerataan akses keuangan, terutama produk pasar modal,” tambahnya.
Terakhir, Wapres mengingatkan tentang strategi penting yang harus selalu ada dalam setiap upaya kemajuan, yaitu sinergi.
Menurut Wapres, dengan sinergi, maka strategi yang dijalankan dapat berjalan dengan baik dan tidak tumpang tindih.
“Ketiga, perluas jejaring dan sinergi pemangku kepentingan guna mendorong peningkatan perdagangan saham di BEI,” pesan Wapres.
“BEI dan Self-Regulatory Organization (SRO) dengan dukungan OJK agar mempertahankan operasional perdagangan secara maksimal, serta terus menciptakan ekosistem pasar modal yang kondusif dan menarik bagi investor lokal maupun asing.
Secara khusus, BEI diharapkan mampu meningkatkan likuiditas perdagangan saham, termasuk aktivitas perdagangan saham dan frekuensi transaksi, serta senantiasa mengedepankan prinsip akuntabilitas, transparansi, dan tata kelola yang baik.” Pungkas Wapres.
Sebelumnya, Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar, melaporkan komitmen dan upaya yang dilakukan jajarannya dalam meningkatkan integritas, kredibilitas, dan good governance pasar, serta seluruh ekosistem pasar modal.
“Langkah itu antara lain dilakukan melalui percepatan penyelesaian pemeriksaan, dan pengaturan sanksi terintegrasi untuk lembaga jasa keuangan.
Hal penting lainnya adalah memberikan perlindungan untuk investor dan masyarakat diantaranya dengan pengawasan perilaku dari para pelaku jasa keuangan atau market conduct.
Seluruh anomali atau unusual market activities, termasuk pergerakan saham yang tidak normal pasti dikaji, dianalisis dan dipantau ketat sehingga menjamin tidak terjadi pelanggaran terhadap peraturan yang berlaku,” lapor mahendra.
Hadir dalam acara ini diantaranya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar, Direktur Utama BEI Iman Rachman, Wakil Ketua Lembaga Penjamin Simpanan Soelistianingsih, dan Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Inarno Djajadi.
Peresmian BEI tahun 2024 ini turut dihadiri oleh Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani, Mahendra Siregar, ketua OJK beserta Anggota Dewan Komisioner OJK, Direktur Utama BEI Iman Rachman, Wakil Ketua Lembaga Penjamin Simpanan Soelistianingsih, dan Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Inarno Djajadi, KSEI, KPEI serta Asosiasi – asosiasi dilingkungan Pasar Modal, demikian juga PROPAMI sebagai wadah/perkumpulan Profesi Pasar Modal.
Dalam arahannya, Wakil Presiden menyoroti langkah-langkah strategis BEI untuk mendorong pertumbuhan pasar modal, termasuk peningkatan likuiditas perdagangan saham, penerapan akuntabilitas, transparansi, dan tata kelola yang baik, serta partisipasi aktif dari pemangku kepentingan.
Beberapa indikator kunci kinerja pasar modal Indonesia pada akhir tahun 2023 mencerminkan pertumbuhan positif, termasuk IHSG yang mencapai 7.272,80 dan Market Cap Pasar Saham yang mencapai Rp11.674 triliun pada 29 Desember 2023.
Dengan pencapaian positif tersebut, para pelaku pasar diharapkan dapat memanfaatkan peluang investasi dengan bijak untuk mendukung pertumbuhan ekonomi negara di tahun 2024.
CSA Awards 2024: Mengupas Penghargaan BBCA sebagai Best Emiten Papan Utama dan Dampaknya pada Ekspansi Bisnis Bank
Stabilitas Suku Bunga: Tantangan bagi IHSG yang Berpotensi Menyebabkan Capital Outflow dari Pasar Modal Indonesia
Audy Kamasi: Turnamen Mini Soccer V PROPAMI 2024 untuk Kebersamaan dan Olahraga Sehat
CSA Index Juni 2024 Menunjukkan Optimisme Pasar dengan Nilai 60, Kinerja IHSG Diharapkan Menguat
Pertemuan Strategis Industri Keuangan: PROPAMI dan OJK Fokus pada Pengawasan dan Edukasi
Antusiasme Pelaku Pasar: Indeks CSA Maret 2024 Menunjukkan Peningkatan Optimisme