Selama Ramadan kita bersemangat menjalankan ketaatan dalam beribadah dan beramal saleh, karena selepas Ramadan kita perlu istiqamah mempertahankannya. Foto ilustrasi/ist
Semangat beribadah
pasca-Ramadan membutuhkan keistiqamahan.
Istiqamah adalah mudawamah, keteguhan dalam rangkaian melaksanakan perintah Allah subhanahu wata’ala dan menjauhi larangan-Nya dengan penuh keikhlasan dan tata laksana sesuai dengan syariat-Nya. Lalu, bagaimana cara agar dapat istiqamah dalam beramal? Mengutip tulisan ceramah Ustadz Sodiq Fajar, dai yang berkhidmat di lembaga dakwah ini membeberkan 7 tips agar
istiqamah beramal setelah Ramadan. Berikut tips dan caranya:
1. Memperbanyak amalan ketaatan dan selalu memotivasi diri dalam melaksanakannya.
Sebagai seorang hamba yang beriman, kita semua meyakini bahwa iman dan takwa itu dapat meningkat juga dapat menurun. Iman dan takwa kita akan meningkat seiring dengan meningkatnya amal ketaatan. Sebaliknya, iman dan takwa kita akan menurun seiring dengan menurunnya amal ketaatan dan meningkatnya maksiat yang kita lakukan. Oleh sebab itu, penting kiranya untuk selalu memotivasi diri agar selalu berada di jalan ketaatan.
2. Menyibukkan diri dengan ilmu syar’i
Penguasaan terhadap ilmu syariat Islam adalah kunci penting agar bisa istiqamah dalam beramal. Dengan mempelajari ilmu syariat, kita bisa mengenal Allah subhanahu wata’ala, kita bisa menemukan kesadaran bahwa kita ini adalah makhluk ciptaan Allah.
Dengan begitu, akal kita akan menemukan jalan fitrahnya, yakni menyembah beribadah hanya kepada Allah sebagai pencipta seluruh makhluk.
3. Ikhlas dalam ilmu dan amal
Untuk mencapai tujuan tertinggi dari mempelajari ilmu dan melaksanakan amal kita butuh satu kunci, yaitu ikhlas. Tanpa keikhlasan, ilmu dan amal kita akan sia-sia tak bernilai di sisi Allah. Jika ilmu dan amal kita tidak bernilai di sisi-Nya, tentu mustahil kita akan mampu istiqamah dalam amal ketaatan.
4. Banyak-banyak membaca Al-Qur’an
Al-Qur’an adalah sumber pengetahuan. Membaca, menghafal, dan mempelajari maknanya merupakan kunci dalam meraih istiqamah.
Allah berfirman,
اِنْ هُوَ اِلَّا ذِكْرٌ لِّلْعٰلَمِيْنَۙ. لِمَنْ شَاۤءَ مِنْكُمْ اَنْ يَّسْتَقِيْمَۗ
“(Al-Quran) itu tidak lain adalah peringatan bagi seluruh alam, (yaitu) bagi siapa di antara kamu yang menghendaki menempuh jalan yang lurus.” (QS. At-Takwir: 27-28)
5. Bersahabat dengan orang saleh
“Seseorang bersama dengan orang yang ia cintai,” demikian sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagaimana termaktub dalam riwayat at-Tirmizi hadits nomor 2307.
Maka, bertemanlah dengan orang saleh agar kalian mendapatkan manfaat atas kesalehannya. Berteman dengan orang saleh akan menguatkan kalian dalam istiqamah beramal. Sebaliknya, jauhilah pertemanan dengan orang fasik dan pendosa agar kalian tidak terkena dampak buruk atas kefasikan dan dosa mereka. Berteman dengan orang fasik dan pendosa akan melemahkan kita dalam istiqamah beramal.
6. Bersikap pertengahan dan bijaksana
Allah subhanahu wata’ala memerintahkan hamba-Nya untuk bersikap wasathiyah, pertengahan dan bijaksana dalam beramal. Tidak ifrath, berlebih-lebihan, juga tidak tafrith, meremehkan.