Nuzulul Qur’an, Mengapa Disebut Malam Istimewa? Apa Keutamaannya? – Bagyanews.com
Connect with us

Kalam

Nuzulul Qur’an, Mengapa Disebut Malam Istimewa? Apa Keutamaannya?

Published

on

Nuzulul Qur’an, Mengapa Disebut Malam Istimewa? Apa Keutamaannya?

[ad_1]

Nuzulul Qur’an, Mengapa Disebut Malam Istimewa? Apa Keutamaannya?
loading…

Nuzulul Quran disebut juga sebagai peristiwa diturunkannya Al-Quran untuk pertama kalinya kepada Nabi Muhammad SAW. Foto ilustrasi/ist

Ada satu malam di bulan Ramadan yang menjadi saksi sebuah peristiwa penting bagi Umat Islam, yakni turunnya Al-Qur’an untuk pertama kalinya. Peristiwa ini disebut Nuzulul Qur’an , atau peristiwa diturunkkan Al-Qur’an. Di balik peristiwa penting ini memiliki keutamaan yang baik untuk umat Muslim.Seperti diketahui, Al-Qur’an diturunkan secara berangsur-angsur melalui Malaikat Jibril kepada Rasulullah SAW. Peristiwa pertama kali Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam ini terjadi pada malam 17 Ramadan yang ditandai dengan wahyu pertama Surat Al-Alaq ayat 1-5. Peristiwanya terjadi saat Rasulullah SAW berada di Gua Hiro pada tahun 610 M.

Dinukil dari berbagai sumber dijelaskan bahwa ada 2 tahapan proses diturunkannya Al-Qur’an . Proses pertama, Al-Qur’an diturunkan dari Lauh Mahfuz ke langit dunia dalam kitab yang utuh. Disebutkan, pada pada tahap ini Al-Quran diturunkan pada malam lailatul qadar.

Dari Ibnu Abbas radhiyallahu’anhu berkata, “Al Qur’an itu diturunkan pada Lalilatul Qadar secara sekaligus, kemudian diturunkan lagi berdasarkan masa turunnya sebagian demi sebagian secara berangsur pada beberapa bulan dan hari.”

Proses kedua, Al-Qur’an diturunkan secara berangsur-angsur melalui Malaikat Jibril kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam. Peristiwa turunnya Al-Qur’an ke bumi yang terjadi secara berangsur-angsur ini pun diperingati pada malam 17 Ramadhan yang ditandai dengan wahyu pertama Surat Al-Alaq ayat 1-5.

“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan mansuia dari segumpal darah. Bacalah, da Tuhanmulah Yang Mahamulia. Yang mengajar (manusia) dengan pena. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.” (QS. AL-Alaq : 1-5).

Pada wahyu pertama turun, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam masihlah tidak bisa membaca. Sehingga, ketika Malaikat Jibril mengucapkan firman Allah ini menyerukan Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam untuk membacanya. Rasulullah pun tidak bisa mengikutinya.

Peristiwa ini pun membuat Rasulullah pulang dalam keadaan gelisah. Bahkan, membuat badannya menjadi menggigil hingga demam. Hingga Rasulullah meminta Khadijah untuk menyelimuti dan menemani Rasulullah hingga beliau tenang.

Waktu yang dibutuhkan diturunkannya Al-Qur’an dari Malaikat Jibril kepada Rasulullah Saw kurang lebih 23 tahun di mana turunnya ayat per ayat ini menyesuaikan problematika sosial, krisis moral, keagamaan, kisah-kisah para Nabi terdahulu hingga hikmah. Ayat terakhir yang diturunkakn Malaikat Jibril kepada Rasulullah ada pada surat Al-Maidah ayat 3. Disebutkan, ayat ini turun sesudah waktu ashar pada hari Jumat di Padang Arafah saat musim haji terakhir (wada).

Ketika ayat ini turun, Rasulullah berada di atas untanya sehingga agak kesulitan menangkap isi dan makna terkandung di dalam ayat 3 surat Al-Maidah. Sehingga, Rasulullah pun memutuskan untuk turun dari untanya dan bersandar pada binatang tersebut. dan Malaikat Jibril pun membacakan firman Allah Swt,

“…Pada hari ini telah aku sempurnakan agamamu untukmu, dan telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku ridhai Islam sebagai agamamu…” (QS. Al-Maidah: 3).

Keistimewaan dan Keutamaan Malam Nuzulul Qur’an

Malam Nuzulul Quran jatuh pada 17 Ramadan, di malam tersebut menjadi malam yang penuh keberkahan dan memiliki keutamaan di mana Allah SWT melipatgandakan pahala umat Muslim yang beribadah. Selain sebagai malam diturunkannya Al-Qur’an ke langit dunia, keutamaan lain dari malam lailatul qadar yaitu:

1. Malam yang lebih baik daripada 1.000 bulan.

Allah Ta’ala berfirman:

لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ

“Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan”. (QS. Al-Qadr : 3)

Dalam tafsir al-Thabari disebutkan bahwa Mujahid berpendapat bahwa yang dimaksud dengan ‘lebih baik dari seribu bulan’ adalah amal, puasa, dan salat malam yang dilakukannya pada malam ini lebih baik dari amalan yang dilakukan selama 1.000 bulan.

2. Diampuninya dosa seseorang yang menghidupkan malam tersebut.

Dalam Hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah radhiyallahu;anhu disebutkan bahwa Rasulullah SAW bersabda:

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ وَمَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

[ad_2]

Sumber Berita kalam.sindonews.com

#Nuzulul #Quran #Mengapa #Disebut #Malam #Istimewa #Apa #Keutamaannya

Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Copyright © 2021 BagyaNews.com. . All Rights Reserved