Pada mulanya iblis juga merupakan penghuni surga. Namun, ketika diperintah oleh Allah untuk bersujud kepada Adam, Iblis merasa lebih tinggi derajatnya daripada Nabi Adam. Ia pun dengan rasa sombong berkata kepada Allah “Engkau ciptakan aku dari api sementara Adam Engkau ciptakan dari tanah”. Alasan inilah yang membuat iblis enggan bersujud kepada Nabi Adam. Atas ketidakpatuhannnya ia diusir dari surga.
Semenjak itu pula dimulailah rivalitas abadi antara iblis dengan umat manusia. Bahkan iblis telah bersumpah kepada Allah SWT. untuk senantiasa menggelincirkan keturunan Nabi Adam As. dalam kesesatan. Hal ini sebagaimana terkandung dalam surah al-A’raf [7] ayat 16-17:
قَالَ فَبِمَا أَغْوَيْتَنِي لَأَقْعُدَنَّ لَهُمْ صِرَاطَكَ الْمُسْتَقِيمَ (16) ثُمَّ لَآتِيَنَّهُمْ مِنْ بَيْنِ أَيْدِيهِمْ وَمِنْ خَلْفِهِمْ وَعَنْ أَيْمَانِهِمْ وَعَنْ شَمَائِلِهِمْ وَلَا تَجِدُ أَكْثَرَهُمْ شَاكِرِينَ (17)
“Karena Engkau telah menyesatkan aku, maka aku bersumpah akan selalu menghalangi mereka (umat manusia) dari jalan-Mu. Kemudian aku akan mendatangi (menggoda) mereka dari depan, dari belakang, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan dari mereka yang bersyukur”.
Tetapi tahukah Anda bahwa kemudian iblis juga beranak-pinak. Syekh Nawawi al-Bantani dalam kitab Maraqil Ubudiyah mengutip perkataan sebagian ulama bahwa iblis memiliki sembilan keturunan. Masing-masing memiliki tugas yang berbeda-beda.
Berikut nama-nama keturunan iblis dan tugas-tugasnya.
-
Khanzab
Khanzab bertugas menggangu manusia saat melakukan shalat. Tujuannya agar tidak bisa khusyuk saat melakukan shalat.
-
Walhan
Tugas Walhan adalah membuat waswas saat manusia bersesuci, seperti ketika mandi, wudu dan sebagainya. Manusia yang tergoda oleh iblis ini selalu merasa ragu sehingga akan berkali-kali mengulangi proses bersesucinya.
-
Zallanbur
Keturunan iblis ini selalu menggoda manusia agar terbiasa bercakap tentang hal-hal yang dusta. Ia biasa menggoda manusia di pasar-pasar. Misalnya, penjual memuji barang dagangannya padahal tidak sesuai dengan realita. Termasuk juga bertugas menggoda penjual agar berbuat curang, seperti mengurangi timbangan dan takaran.
-
A’war
Iblis A’war bertugas sebagai penghasut kaum lelaki dan perempuan supaya terjerumus dalam perzinahan dengan cara meniup lubang kemaluannya dan membuat lemah wanita.
-
Wasnan
Wasnan adalah iblis yang bertugas membuat manusia susah terjaga. Caranya dengan memberatkan kepala dan kelopak mata. Tugas ini biasa dijalankan ketika waktu shalat telah tiba.
-
Tabr
Iblis ini biasanya datang menghampiri saat manusia tertimpa musibah. Dialah yang membuat manusia bersedih sampai menjerit histeris dan menampar-nampar pipinya. Tak heran kita jumpai misalnya sanak famili yang ditinggal mati meraung-raung di pemakaman.
-
Dasim
Iblis ini biasa mengganggu manusia agar lupa membaca basmalah dalam aktivitas sehari-hari. Tentunya, jika manusia lupa membaca basmalah iblis ini akan menemani saat makan, tidur bersama, dan memakai bajunya jika tidak dilipat. Pendapat lain mengatakan bahwa iblis ini sering kali menyulut permusuhan antara suami dan istri sehingga terjadi perceraian.
- Mathun
Selanjutnya adalah Iblis Mathun. Ia dijuluki pemilik kabar dusta (shohib al-akhbar al-kazdib). Tugasnya adalah membantu manusia menyampaikan berita hoax. Orang-orang yang gampang menyebar berita hoax terindikasi telah masuk dalam parangkat iblis jenis ini. Menurut sebagian pendapat iblis ini juga disebut iblis Masuth.
-
Abyadl
Dari sekian keturunan iblis di atas, dapat dibilang Abyadl adalah iblis yang memiliki tugas sangat berat. Tugasnya menggoda para nabi dan wali Allah. Akan tetapi, para nabi dipastikan selamat dari godaan mereka. Sementara para wali masih ada kemungkinan tertipu. Oleh karena itu, mereka harus bersikeras melakukan perlawanan. Pada akhirnya, berkat pertolongan Allah, para wali akan selamat.
Demikian nama-nama keturunan iblis beserta tugasnya. Dengan mengetahui macam-macam iblis berikut tugas-tugasnya, semoga kita dapat menjahui ajakan dan godaan dari iblis-iblis di atas. Dengan senantiasa memohon perlindungan kepada Allah SWT. (AN)