Dan Allah telah memberi petunjuk kepada kita agar memanjatkan doa kepadaNya. Dengan doa inilah Allah memberikan jalan dan pertolongan kepadanya dengan cara yang sama sekali tidak diketahui sebelumnya dan dari arah yang sama sekali tidak diduga oleh seorang hamba. Hal ini membuktikan bahwa doa merupakan sarana yang menjadi kepentingan manusia sendiri, bukan kepentingan Allah.
Baca juga: 10 Doa Harian yang Tidak Pernah Ditinggalkan Oleh Rasulullah
Karena itu, doa sangat penting kita panjatkan di berbagai waktu dan kesempatan. Salah satunya, doa ketika memulai aktivitas di pagi hari. Lantas doa seperti apa yang seharusnya kita panjatkan? Hendaknya sebagai umat Islam, kita mengikuti sunnah-sunnah Rasulullah dalam berdoa.
Telah diriwayatkan oleh Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha istri Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, bahwa apabila datang pagi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam senantiasa berdoa, dengan:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا ، وَرِزْقًا طَيِّبًا ، وَعَمَلا مُتَقَبَّلا
“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepadamu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang thayyib, dan amalan yang diterima”. (HR Ibnu Majah dan Ahmad).
Kenapa Rasulullah selalu berdoa seperti itu? Ustadz DR Syafik Riza Basalamah MA mengingatkan, kita umat muslim untuk mencermati dan merenungkan doa yang dipanjatkan Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam ini. Isi doa yang dipanjatkan beliau adalah sebagai berikut:
1. Doa yang diminta Baginda Nabi Shallallahu alaihi wa sallam adalah ilmu
Karena dengan ilmu, pintu-pintu kebaikan dibuka. Dengan ilmu, kita tahu mana yang baik dan mana yang buruk.Dengan ilmu, kita mengetahui tentang langkah apa yang harus dipilih. Dengannya kita tahu mana yang halal dan haram. Dengannya kita tahu mana yang sunnah dan mana yang bukan.
Baca juga: Adab Saat Menguap Lakukan dengan 3 Cara Ini
2. Beliau meminta rezeki
Tidak sembarang rezeki, tapi rezeki yang Thayyib Karena kita hidup di dunia, kitah butuh bekal dan sarana. Rezeki yang thayyib adalah rezeki yang halal dan berkah Yang bisa menjaga kesehatan jasmani dan rohani. Kadang halal tapi tidak sehat buat jasmani kita. Kadang halal tapi tidak cukup untuk kebutuhan kita. Thoyyib adalah halal dan berkah
3. Rasulullah meminta amal yang diterima
Ilmu tanpa amal adalah bak pohon tak berbuah. Ilmu tanpa amal adalah ibarat keledai yang membawa kitab-kitab dipunggunya. Berat, tiada guna bahkan merupakan suatu kebodohan. Dan yang diminta adalah amal yang diterima. Karena ada amal-amal yang ditolak
Kemudian, syarat diterima amal adalah dua, yaitu ilmu (yakni) amalan kita sesuai dengan yang dicontohkan Nabi kita shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dan yang kedua ikhlas, karena Allah Jalla wa ‘Ala.
Baca juga: Ummu Zufar, Divonis Sakit Gila Namun Tetap Gigih Menutup Auratnya
Wallahu A’lam
(wid)